JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman warga korban kebakaran Pasar Gembong, RW 001 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, akan direvitalisasi dengan konsep kampung warna-warni.
Plt Camat Jatinegara Rudy Syahrul mengatakan, konsep itu muncul berdasarkan pembahasan sementara terkait desain revitalisasi.
"Rencananya begitu (kampung warna-warni). Konsepnya akan warna-warni seperti konsep yang di Kwitang, Jakarta Pusat, (seperti) kebakaran di Kwitang," ujar Rudy, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Pemkot Jaktim Akan Revitalisasi Pasar Gembrong Jadi Kawasan Terpadu Usai Kebakaran Hebat
Konsep kampung warna-warni itu, lanjut Rudy, masih akan dimatangkan kembali. Sebab, masih ada tahapan-tahapan yang perlu dibahas.
"Nanti kalau sudah dicanangkan oleh Pak Wali Kota (Jakarta Timur) atau Pak Gubernur (DKI Jakarta) baru bisa disampaikan," kata Rudy.
Pemerintah Kota Jakarta Timur akan merevitalisasi kawasan Pasar Gembrong yang dilanda kebakaran hebat pada 24 April 2022.
"Nantinya revitalisasi Pasar Gembrong dikerjakan dalam waktu dekat untuk dijadikan kawasan terpadu," ujar Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, Rabu ini.
Baca juga: 90 Keluarga Korban Kebakaran Pasar Gembrong Akan Dipindahkan ke Rusun Cipinang Besar Utara
Berdasarkan data termutakhir, ada 185 rumah dengan 432 keluarga yang terdiri dari 691 jiwa terdampak kebakaran itu.
Rumah-rumah yang terdampak kebakaran ada di wilayah RT 002, RT 003, RT 004, RT 005, dan RT 006/RW 001 Cipinang Besar Utara.
Sebelum melaksanakan revitalisasi, Anwar ingin memastikan dulu hak tanah dari masing-masing warga yang terdampak agar tidak terjadi kesalahan hukum.
Pemkot Jakarta Timur juga akan bersurat ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur untuk meminta legal opinion (pendapat hukum) terhadap status tanah tersebut.
“Pertama yang kami lakukan investigasi alas tanahnya dulu. Jangan sampai kami membangun di tanah orang, menjadi blunder, pelanggaran hukum,” kata Anwar.
Baca juga: Pasar Gembrong Akan Direvitalisasi, Warga Berharap Ada Taman Bermain Anak
Adapun kebakaran Pasar Gembrong terjadi pada Minggu (24/4/2022) malam. Api baru padam pada Senin (25/4/2022) dini hari.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, api diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah.
"Korsleting listrik berawal dari rumah Ibu Rawinah di lantai dua," kata Gatot.
Gatot menyebutkan, pemilik rumah berteriak saat melihat api. Warga kemudian berupaya memadamkan.
"Namun, api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitar karena bangunan sekitar terbuat dari kayu-kayu," ujar Gatot.
Baca juga: Wagub DKI Sebut Ada 21 Kasus yang Diduga Hepatitis Akut Misterius di Jakarta
Setidaknya ada 400 bangunan yang hangus terbakar dalam kejadian tersebut. "Terdiri dari rumah dan pertokoan," kata Gatot.
Luas area yang terbakar mencapai 1.200 meter persegi. Sebanyak 26 unit mobil pemadam beserta 130 personel diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.