Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Kebakaran Pasar Ciputat akibat Korsleting, Polisi: Banyak yang "Nyolong" Listrik

Kompas.com - 12/05/2022, 13:38 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Ciputat Timur memastikan bahwa kebakaran Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, disebabkan adanya korsleting listrik.

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Yulianto mengatakan, pihaknya mengetahui penyebab kebakaran tersebut setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu (11/5/2022) malam.

"TKP kemarin malam, setelah padam baru kami cek, baru kelihatan sumbernya. Sudah cukup olah TKP, kami tunggu perkembangan pasar aja," kata Yulianto saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).

"Sudah kami cek semalam dari listrik. Karena dia satu tiang banyak kabel-kabel yang colokan di situ, jadi terlalu tinggi beban dari kabelnya, enggak kuat nahan beban," jelasnya.

Baca juga: Pasar Ciputat Terbakar, Api Sambar Rumah Warga, 2 Petugas Sempat Pingsan

Meski begitu, Yulianto mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah kerugian imbas kebakaran tersebut.

Hal itu, kata dia, karena sebagian lahan yang terbakar merupakan milik pribadi warga sekitar Pasar Ciputat.

Yulianto memastikan, sumber api berasal dari salah satu tiang listrik di lokasi, bukan bersumber dari salah satu lapak pedagang.

"Sumber api dari tiang listrik. Enggak (dari lapak). Itu kan ada tiang listrik kemudian stop kontak yang dibikin langsung dibikin ke listrik dari kabel, nyolong listriklah bahasanya. Enggak tahu siapa yang bikin aliran di situ, jadi banyak kabel di situ," ungkap Yulianto.

"Satu tiang kabel ke mana-mana, biasanya kalau pasar tuh listriknya ke mana-mana. Panas kabelnya, kabelnya kabel kecil lagi, bukan standar PLN," lanjut dia.

Baca juga: Rumah Warga di Sekitar Pasar Ciputat Turut Dilalap Api, Ketua RT: Banyak Bahan Mudah Terbakar

Ia menyimpulkan, korsleting listrik terjadi karena tiang listrik tersebut tidak sanggup menahan beban arus yang sangat kuat dari berbagai sumber.

"Iya, bebannya satu tiang enggak jelas juga siapa yang ngambil di situ, pasti kebakarlah dia, enggak ada pengamannya lagi kan," pungkasnya.

Adapun kebakaran tersebut dilaporkan pada Rabu pukul 16.14 WIB.

Komandan Pleton (Danton) Bravo Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangsel Nurudin mengatakan, petugas damkar tiba di lokasi pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Saat Padamkan Kebakaran Pasar Ciputat, 2 Petugas Damkar Sempat Pingsan Akibat Menghirup Asap

Api berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian.

"Api sudah padam dua jam kemudian sekitar pukul 18.20 WIB," kata Nurudin kepada wartawan di lokasi, Rabu.

Nurudin menjelaskan, api melalap lapak pedagang sayuran dan daging serta kios beserta isinya.

Ia memperkirakan, luas area yang terbakar sekitar 1.500 meter persegi dengan korban terdampak sekitar 10 kepala keluarga (KK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com