Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Kebakaran Pasar Ciputat: Dari Kemarin Gemetaran, di Sini Enggak Punya Saudara...

Kompas.com - 12/05/2022, 18:03 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah warga korban kebakaran Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, yang merupakan perantau terpaksa mengungsi di mushala Pasar Ciputat.

Tak hanya rumah kontrakan yang disewa, barang-barang berharga milik mereka juga ludes dilalap si jago merah pada Rabu (11/5/2022) kemarin.

Tidak ada sanak saudara di perantauan membuat mereka harus menahan sendiri pahitnya ditimpa musibah kebakaran.

"Sementara tidur di sini (pengungsian), enggak punya saudara, (saudara) di sana (kampung) semua. Dari pukul 16.00 WIB kemarin sudah gemetaran enggak bisa jalan. Aku enggak bisa bawa apa-apa (buat diselamatkan)," ujar perantau asal Yogyakarta, Yati (64), kepada Kompas.com, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Pastikan Kebakaran Pasar Ciputat akibat Korsleting, Polisi: Banyak yang Nyolong Listrik

Perantau lainnya yang juga berasal dari Yogyakarta, Suparini (62), juga kehilangan semua barang miliknya.

Ia bersama Yati dan perantau asal Lampung, Neli (35), merantau untuk mengadu nasib dengan bekerja menjadi pemetik cabai dan pengupas bawang di pasar.

"Enggak ada yang bisa diselamatkan, semua terbakar. Kami bertiga ngontrak, ada 21 kontrakan di sini. Kebanyakan kuli, jadi ngupas bawang putih, metikin cabai," jelas Suparini.

Sementara itu, Neli menceritakan, saat kebakaran, ia melihat kobaran api yang menjalar mendekatinya.

"Tahu-tahu api sudah gede di belakang saya, saya enggak ngeh," kata Neli.

Baca juga: Begini Kondisi Pasar Ciputat Tangsel Usai Musibah Kebakaran...

Neli menuturkan bahwa api sudah membesar dalam hitungan menit. Menurutnya, api cepat menjalar karena banyaknya bahan yang mudah terbakar di lokasi kejadian.

"Bahan kering semua, kan lapak lama gitu. Rumah Pak RT juga kebakaran," ucap Neli.

Adapun kebakaran tersebut dilaporkan pada Rabu pukul 16.14 WIB.

Komandan Pleton (Danton) Bravo Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangsel Nurudin mengatakan, petugas damkar tiba di lokasi pukul 16.30 WIB.

Api berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian.

"Api sudah padam dua jam kemudian sekitar pukul 18.20 WIB," kata Nurudin kepada wartawan di lokasi kebakaran, Rabu.

Baca juga: Pasar Ciputat Terbakar, Api Sambar Rumah Warga, 2 Petugas Sempat Pingsan

Nurudin menjelaskan, api melalap lapak pedagang sayuran dan daging serta kios beserta isinya.

Ia memperkirakan, luas area yang terbakar sekitar 1.500 meter persegi dengan korban terdampak sekitar 10 kepala keluarga (KK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com