Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus ARA Culik 10 Anak di Jabodetabek, Ngaku Polisi dan Menegur soal Masker

Kompas.com - 13/05/2022, 15:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi akhirnya berhasil menangkap penculik 10 anak di Jabodetabek yang sempat menggemparkan warga.

Tersangka penculikan anak berinisial ARA (27), warga Depok, Jawa Barat, ditangkap polisi di kawasan Senayan, Jakarta, pada Kamis (12/5/2022).

Dalam menjalankan kejahatannya, ARA berpura-pura menjadi polisi, lalu menegur anak-anak karena tidak menggunakan masker di masa pandemi Covid-19.

Modus ini diketahui dari penuturan dua keluarga korban. 

Baca juga: Terbongkarnya Misteri Penculikan 10 Anak di Jabodetabek, Pelaku Seorang Eks Napi Terorisme

Ayah korban FF, Rizal Nasution (53) menceritakan kronologi saat anaknya hilang dibawa orang tak dikenal.

Rizal mengatakan, anaknya dibawa orang lantaran tak menggunakan masker oleh orang yang mengaku-ngaku sebagai polisi.

"Jadi anak saya olahraga pagi ke perumahan Telaga Kahuripan bersama teman-temannya. Sampai di sana mereka kenalan sama 2 orang sepantaran. Dari sini berangkat sekitar 5 orang," ujar Rizal dilansir Tribun Jakarta. 

"Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB, ada seorang anak muda menggunakan sepeda motor menegur mereka karena tidak pakai masker melanggar protokol kesehatan kalian akan dipenjara melanggar pasal sekian. Jadi namanya anak kecil pasti down," tambahnya.

Baca juga: Pelaku Penculikan Anak di Bogor dan Jakarta Ditangkap, Ada 10 Korban

Setelah dilakukan pencarian, FF yang hilang di Desa Jampang, Gang Rambutan RT 3/1, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor itu ditemukan di wilayah Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/5/2022).

FF pun lalu menceritakan peristiwa penculikan yang dia alami ke orangtuanya.

Belakangan diketahui bahwa FF diduga termasuk korban penculikan anak berantai yang mana korbannya lebih dari satu. 

Korban Terus Bertambah

Belakangan laporan terkait anak yang hilang juga diterima Polres Metro Jakarta Selatan. 

Tiga anak berinisial ZA (13), RF (14) dan KDP (12) dilaporkan telah diculik saat berboncengan satu motor di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan,

 

Kakak KDP, Meyla menuturkan, adiknya bersama dua temannya itu awalnya tengah bermain di kawasan gusuran di wilayah Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Mereka datang menggunakan satu sepeda motor.

Kemudian, mereka didatangi oleh terduga pelaku yang memakai motor matik.

Baca juga: Detik-Detik Penangkapan Mantan Napi Teroris Penculik 10 Anak: Pelaku Sempat Coba Tabrak Polisi

 

Pelaku saat itu disebut datang bersama seorang anak lain, lalu menegur ZA, RF dan KDP karena tidak menggunakan masker.

Pelaku, kata Meyla, mengaku sebagai polisi.

Kemudian, ZA, RF dan KDP, serta satu anak lain yang tak dikenal dibawa pelaku berkeliling.

Namun, ZA dan RF bersama satu anak lainnya itu diturunkan terduga pelaku di depan Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

Ketiga anak itu lalu dibawa warga ke pos polisi dan akhirnya diantar pulang. Sedangkan KDP dibawa oleh pelaku.

Ditangkap di Senayan

Keterangan dua keluarga korban itu pun sesuai dengan temuan pihak kepolisian saat akhirnya berhasil menangkap ARA di kawasan Senayan, pada Kamis (12/5/2022).

Dalam penangkapan itu, ponsel, motor, pakaian, helm hingga tas hitam berisi tulisan 'Polda Metro Jaya' yang diduga dipakai pelaku untuk menyamar sebagai polisi gadungan. 

ARA pun tak begitu saja menyerah saat digrebek kepolisian dan sempat mencoba melawan petugas.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan mengatakan bahwa pelaku sempat melawan dengan berusaha manabrak polisi.

"Ya, melawan petugas, berusaha menabrak petugas yang mengamankan," kata AKP Siswo DC Tarigan di Mapolres Bogor, Kamis (12/5/2022), dilansir dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Penculik Bocah di Pesanggrahan Ditangkap, Polisi Sebut Pelaku Juga Cabuli Korban

Polisi pun terpaksa menembakkan timah panas untuk melumpuhkan pelaku yang merupakan warga asal Depok tersebut.

Saat melakukan penangkapan itu, polisi mendapati para korban penculikan anak yang semuanya laki-laki dengan rentang usia 10 - 14 tahun.

Anak-anak ini diketahui berasal dari Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Tangerang Selatan.

Pelaku kini sudah ditahan. Ia diduga melakukan perbuatan tindak pidana sebagaimana diatur pasal 330 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.

Selidiki Motif Terkait Terorisme

Untuk motif dari penculikan anak yang mencapai lebih dari 10 korban, sementara masih didalami.

"Untuk motifnya sedang kami dalami nanti penyidik akan melakukan pemeriksaan pendalaman," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin.

Polisi salah satunya mendalami motif bahwa anak-anak tersebut hendak direkrut untuk kegiatan tindak pidana terorisme. 

Sebab, kepada polisi, ARA mengaku sudah dua kali dipenjara karena tindak pidana terorisme, dan satu lainnya terkait penipuan.

"Dua kalinya menjalani hukuman pidana mengenai kasus terorisme dan yang bersangkutan juga pernah mengikuti pelatihan di Poso selama 7 bulan," kata Iman.

Baca juga: Sosok Penculik 10 Anak di Bogor, 3 Kali Masuk Penjara hingga Terlibat Kasus Terorisme, Densus 88 Turun Tangan

Karena itu, Iman mengatakan timnya akan bekerja sama dengan Detasmene Khusus (Densus) Anti-Teror 88 untuk mengungkap adanya kemungkinan kaitan penculikan tersebut dengan tindak pidana terorisme.

"Kami akan bekerja sama dengan Densus 88 untuk melakukan pendalaman dan pengembangan terhadap permasalahan ini," tutur Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com