Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Panas Landa Kota Tangerang, Warga Cari Kafe Ber-AC Guna Sejukkan Diri

Kompas.com - 13/05/2022, 16:14 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kota Tangerang, Banten, pada Jumat (13/5/2022), menyampaikan keluhannya soal suhu panas yang melanda belakangan ini.

Muhammad Alif (24), warga Kecamatan Karawaci, mengeluhkan suhu panas yang menurutnya terjadi selama beberapa hari ini.

Jika ia biasanya tak merasa kepanasan saat berada di rumah, belakangan Alif merasa kepanasan di sana.

"Gerah banget, asli, 3-5 hari ini panas banget ya di sini. Enggak kayak biasanya. Ini panas, gerah, gitu," paparnya, kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Kala Ruhut Dipolisikan akibat Unggah Foto Anies Berpakaian Adat Papua...

"Walau di dalam rumah yang biasanya dingin nih, ini panas gerah," sambung dia.

Saat merasakan suhu panas yang ekstrem, Alif langsung membilas dirinya.

Tak hanya itu saja, lantaran kini ia sedang bekerja dari rumah (work from home/WFH), Alif kerap mencari kafe yang memiliki air conditioner (AC) untuk menyejukkan diri. Di sana, ia lalu memesan minuman yang menyegarkan.

"Kalau gue kepanasan biasanya mandi ya, sangking panasnya. Lalu, kan kerja WFH, biasanya cabut keluar, cari kafe ber-AC, minum yang seger-seger. Itu membantu," ujarnya.

Baca juga: Dilaporkan ke Polisi gara-gara Unggah Foto Anies Berbaju Adat Papua, Ruhut: Emang Salah?

Di sisi lain, menurut dia, hujan lebat kini kerap melanda Kota Tangerang saat malam hari.

Kondisi sangat berbeda yang terjadi dalam satu hari yang bersamaan itu membuat teman-teman Alif jatuh sakit.

Beruntungnya, ia sendiri hingga saat ini tidak jatuh sakit.

"Sekarang kan nih siang panas banget, malamnya hujan lebat banget, teman-teman gue banyak yang sakit. Kayak ada aja gitu (temannya yang sakit)," ucap Alif.

"Entah itu sakitnya di tenggorokan, flu, demam, atau apa," lanjut dia.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Tanggapan Ruhut Setelah Dipolisikan karena Unggah Meme Anies | Alasan Ruhut Unggah Meme Anies

Dalam kesempatan itu, Alif mengaku tak mengetahui penyebab cuaca panas yang sedang melanda Kota Tangerang.

Dihubungi secara terpisah, warga Kecamatan Tangerang bernama April (23) turut merasakan hal yang sama dengan Alif.

Menurut dia, suhu panas di Kota Tangerang sudah terjadi sejak satu pekan ini.

Tak hanya itu saja, saat malam hari, Kota Tangerang justru dilanda hujan lebat.

"Ngerasain dari beberapa hari yang lalu, mungkin sudah hampir semingguan. Cuaca ekstrem ya, kadang panas, kadang ujan. Kalau panas, panas banget. Sampai kalau misal hujan, jadi banjir, sangking ekstremnya," tuturnya, Jumat.

Baca juga: Jumlah Penumpang KA di Jakarta Meningkat Hampir Dua Kali Lipat Jelang Libur Waisak

Untuk menghindari suhu panas itu, April rela pulang kembali ke kosnya saat sedang bekerja.

Selain itu, jika merasa malas untuk kembali ke kosnya, ia bakal mencari kafe dan bekerja di sana.

"Saya kan ngekos ya, kalau di kos ada AC, sampai melipir ke kos an saya. Sangking panasnya, jadi berangkat kerja lalu balik, lagi cari AC demi mendinginkan," ucapnya.

Menurut dia, suhu panas tersebut memengaruhi suasana hatinya saat bekerja.

Karena itu, April kerap mencari tempat yang nyaman agar suasana hatinya membaik dan optimal untuk bekerja.

"Kalau panas, kan pengaruh ke mood ya. Kerjanya jadi enggak enak gitu, makanya cari tempat yang dingin biar kerjanya jadi enak juga," sebutnya.

Baca juga: Kemendagri Sebut Penjabat Gubernur DKI Jakarta Harus di Atas Luar Biasa

April kini kerap mengonsumsi air putih dan vitamin untuk menghadapi cuaca yang tak menentu di Kota Tangerang.

Menurut dia, air putih dan vitamin menjadi hal yang wajib dikonsumsi agar tidak jatuh sakit saat ini.

Padahal, April mengakui, ia jarang mengonsumsi vitamin saat sebelum suhu panas ini menerpa Kota Tangerang.

"Bagaimanapun caranya, harus minum air putih. Trus juga jadi minum vitamin," kata dia.

"Padahal sebelumnya enggak biasa minum vitamin. Udah deh, gue harus minum vitamin, buat ngejaga tubuh, apa lagi kerja di lapangan juga," imbuhnya.

Baca juga: Suhu Panas Akhir-akhir Ini, Ini Penyebab dan Imbauan dari BMKG

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data terkait suhu panas terik yang sedang melanda Indonesia.

Dikutip dari Instagram @infobmkg, BMKG mencatat bahwa suhu maksimum yang terukur sejak 1-7 Mei 2022 berada di kisaran 33-36,1 derajat celsius.

Beberapa wilayah seperti Tangerang dan Kalimarau, Kalimantan Utara, memiliki suhu maksimum mencapai 36,1 derajat celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com