TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang akan membuat kolam retensi untuk mencegah banjir di Gelanggang Olahraga (GOR) Kota Tangerang.
Diketahui, GOR Kota Tangerang sempat terendam banjir pada Rabu (11/5/2022), karena drainase di sekitarnya yang tersumbat.
"Hasil evaluasi kemarin, kita langsung rencanakan untuk menambah daya tampung manajemen air. Dalam hal ini, kita lagi persiapkan kolam retensi di halaman GOR," ujar Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Ruta Ireng, saat dihubungi, Jumat (13/5/2022).
Baca juga: GOR Kota Tangerang Sempat Kebanjiran, Wali Kota: Banyak Sampah di Drainase
Pembangunan kolam retensi itu sudah berlangsung mulai Kamis (12/5/2022) siang. Menurut Ruta, pihaknya sedang membongkar paving di halaman GOR Kota Tangerang.
Usai membongkar paving itu, PUPR Kota Tangerang baru akan memulai menggali tanah untuk membangun kolam retensi.
"Di lapangan kita sudah proses fisik, kita bongkarin pavingnya, kalau cek ke lapangan, kita lagi action. Berikutnya kita buat galian," sebutnya.
Sementara ini, Dinas PUPR Kota Tangerang belum menentukan berapa volume dari kolam retensi itu.
Ruta mengungkapkan, pihaknya merencanakan agar kolam retensi itu juga mampu menampung luapan air yang berasal dari sekeliling GOR Kota Tangerang.
"Kalau saya tadi diskusi sama tim, kita tak hanya mempertimbangkan wilayah tangkapan hujannya itu hanya halaman GOR saja, tapi juga kita coba lebih besar," tuturnya.
"Di sekitar GOR kan masuk ke dalam GOR, itu juga kita bisa masukkan," sambung dia.
Baca juga: GOR Kota Tangerang Kembali Terendam Banjir, Pemkot Akan Lakukan Pembenahan
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaonang sebelumnya berujar, banjir sudah tiga kali merendam GOR Kota Tangerang belakangan ini.
Namun, banjir tersebut merupakan banjir tertinggi dibandingkan dengan banjir sebelumnya.
Kaonang menuturkan, Dispora Kota Tangerang hanya bertanggung jawab atas perawatan GOR tersebut saja.
"Kalau ini (kaitan banjir), sudah masuk teknik kontruksi, bagaimana supaya tidak terjadi lagi dan meminimalisirnya ," paparnya, Rabu kemarin.
"Nanti ada dinas yang membahas teknis, seperti Dinas Perumahan dan Permukiman," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.