Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Akut, Pemkot Jakpus Libatkan Kader Dasawisma

Kompas.com - 17/05/2022, 12:18 WIB
Reza Agustian,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan melibatkan kader Dasawisma dalam menyosialisasikan upaya pencegahan hepatitis akut kepada masyarakat.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat Bangun Manalu mengatakan, sebanyak 7.712 kader dasawisma akan disebar ke 44 kelurahan.

"Nanti kita akan bekerja sama dengan tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat Pemkot Jakarta Pusat," kata Manalu, dikutip dari keterangannya, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Wagub DKI: Ada 14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut di Jakarta

Kader Dasawisma merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, untuk terlibat dalam pendataan, menggerakkan, dan menyampaikan informasi mengenai program PKK. Dasawisma sejatinya merupakan 10 program kerja PKK.

Manalu mengungkapkan, jajarannya juga bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit hepatitis akut yang penyebabnya belum diketahui.

Ia berharap, program sosialisasi dapat mencegah dan menghambat penularan penyakit hepatitis akut di masyarakat.

Secara terpisah, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma berharap kader Dasawisma dapat menyosialisasikan informasi mengenai pencegahan hepatitis akut.

"Kader dasawisma bisa lebih proaktif mengemban peran dalam melakukan sosialisasi," kata dia.

Baca juga: Ikut Bangun Kota hingga Percepat Vaksinasi DKI Jakarta, Siapa Kader Dasawisma?

Dhany mengimbau kepada masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam mengantisipasi dan menghambat penyebaran hepatitis akut misterius yang mayoritas menyerang anak-anak.

"PHBS adalah kunci utamanya, jadi saya minta kepada warga di Jakarta Pusat tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan, terdapat 14 kasus dugaan hepatitis akut misterius di ibu kota.

Sebelumnya Riza menyebutkan ada 21 kasus dugaan hepatitis akut pada Rabu (11/5/2022), namun jumlahnya berkurang menjadi 14 kasus setelah disesuaikan dengan klasifikasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

"Jadi totalnya ada 14 kasus di DKI Jakarta yang dalam masuk kategori hepatitis akut," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Baca juga: Epidemiolog Perkirakan Kasus Hepatitis Akut Misterius Salah Satu Bentuk Long Covid

Untuk status pemeriksaan 14 kasus tersebut, hanya satu kasus yang kini berstatus probable. Kemudian, 12 kasus berstatus pending dan 1 kasus berstatus epilinked. Selain itu, tidak ada kasus yang terkonfirmasi hepatitis akut.

Dikutip dari Kompas.id, WHO telah menetapkan kriteria kasus yang diduga hepatitis akut. Kasus masuk kategori probable apabila dari pemeriksaan tidak ditemukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E.

Selain itu, dalam pemeriksaan enzim hati SGOT/SGPT lebih dari 500 internasional unit per liter (IU/L). Kategori ini hanya diperuntukkan pada anak berusia 16 tahun ke bawah.

Berikut ini sebaran 14 kasus dugaan hepatitis akut di empat kota administrasi:

  • Jakarta Pusat: 3 kasus
  • Jakarta Utara: 5 kasus
  • Jakarta Barat: 1 kasus
  • Jakarta Timur: 2 kasus
  • Luar DKI: 1 kasus
  • Proses verifikasi: 2 kasus

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com