Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Kebingungan, Pemprov DKI Jelaskan Perbedaan Genangan dan Banjir

Kompas.com - 17/05/2022, 19:08 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, ada perbedaan istilah banjir dan genangan untuk bencana hidrometeorologi yang terjadi di Jakarta.

Dia menyebutkan, genangan merupakan istilah untuk memetakan area yang tergenang air.

Yusmada mencontohkan, waduk merupakan wadah genangan yang sengaja dibuat untuk digenangi air.

"Waduk itu apa? Wadah genangan air, waduk itu juga genangan, Pak, tapi genangan yang diciptakan. Kalau situ rawa itu alam yang ciptakan, tapi waduk itu buatan, kalau danau itu alam menciptakan, menciptakan genangan air," ujar Yusmada dalam rapat kerja bersama Komisi D DPRD DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Anggota DPRD Bingung Mengapa Pemprov DKI Sering Gunakan Istilah Genangan Saat Terjadi Banjir

Begitu juga dengan perumahan, ketika tergenang air, maka wilayah perumahan atau permukiman bisa disebut area tergenang air, bukan banjir.

Kata Yusmada, banyak area permukiman di Jakarta yang dulunya merupakan area genangan seperti Rawa Belong.

"Masalahnya kita genangan kita di kompleks, Rawa Belong misalnya, sekarang Rawa Belong jadi rumah, ya berenang dia. Sekarang genangan itulah yang kami kelola," ujar Yusmada.

Baca juga: 17 Hari Jelang Formula E Jakarta, PSI Pertanyakan Sponsor Tak Kunjung Dirilis

Berbeda dengan banjir, Yusmada merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yusmada berujar, banjir bisa menciptakan genangan, tetapi genangan tidak serta merta membuat banjir.

"Kalau banjir menurut KBBI, banyak dan deras mengalir, terus kondisi meluap, itu banjir. Terus airnya banyak tapi mengalir, itu banjir juga. Terus peristiwa karena volume air meningkat, itu banjir. Kalau saya melihat ini, banjir ini esensinya adalah air yang mengalir dalam satu kapasitas misalnya saluran ada kali, dia meluap," kata Yusmada.

Banjir bisa terjadi karena intensitas air hujan yang tinggi dan luapan sungai atau saluran air yang tak mampu menampung air yang disalurkan.

Baca juga: Oditur Militer Pastikan Tidak Akan Mengubah Tuntutan Pidana Seumur Hidup kepada Kolonel Priyanto

Penjelasan Yusmada tersebut untuk menjawab kebingungan Sekretaris Komisi D DPRD DKI Syarif, yang mengatakan sering bingung dengan istilah genangan dan banjir yang digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta saat terjadi bencana hidrometeorologi.

Syarif mengaku kerap kebingungan saat warga mengeluh wilayah permukiman mereka sering terendam banjir.

"Jadi kalau kita ada pertanyaan dari warga, pak banjir, lalu dari pemerintah mengatakan bukan banjir, tapi tergenang," ujar Syarif.

Baca juga: Banjir yang Rendam Puluhan Rumah di Kramatjati Disebabkan Luapan Kali Induk, Camat: Harus Dinormalisasi

Akhirnya Syarif mengaku harus mengelak dengan cara menyebutkan bahwa genangan hanyalah air yang lewat sebentar ke permukiman warga.

Hal tersebut dilakukan Syarif untuk menghibur warga yang terendam banjir.

"Tergenang cuma lewat, (untuk) menghibur warga," kata Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban Sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban Sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com