Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapak dan Anak Jadi Begal karena Kesulitan Ekonomi, Korbannya Ibu Muda di Tangerang

Kompas.com - 18/05/2022, 09:03 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang bapak bersama putranya menjadi pelaku pembacokan dan pembegalan seorang ibu muda di Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (21/4/2022).

E (46) dan putranya berinisial MM (21) ditangkap di Kabupaten Lebak, Banten, Senin (16/5/2022).

Saat kejadian, korban berinisial GJ (22) sedang membonceng dua anaknya yang berusia 3 tahun dan 4 tahun.

Baca juga: Bapak dan Anak Lakukan Percobaan Pembegalan di Teluknaga, Seorang Ibu Muda Dibacok

Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota, Komisaris Besar Zain Dwi Nugroho mengatakan, aksi pembacokan dan percobaan pembegalan terjadi saat GJ hendak menitipkan kedua anaknya di rumah sang kakak sebelum berangkat bekerja.

Di tengah perjalanan, GJ yang menggunakan sepeda motor dipepet oleh E dan MM yang juga menggunakan sepeda motor. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.20 WIB.

"Salah satu pelaku langsung memukul korban ke arah muka, serta membacok kepala dan tangan sebelah kiri korban dengan sebilah golok panjang," sebut Zain.

Korban dan kedua anaknya pun terjatuh. Saat itu, salah satu pelaku turun dari motornya dan mencuri motor milik GJ.

Korban yang berteriak langsung mencuri perhatian warga. Pada saat yang bersamaan, motor milik GJ ditinggal oleh pelaku.

"Dua orang saksi berjarak kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian mendengar teriakan korban dan berupaya memberikan pertolongan. Saat itu, pelaku kabur tanpa membawa sepeda motor korban," kata Zain.

Usai kejadian, korban lalu membuat laporan ke kepolisian.

Polres Metro Tangerang Kota, imbuh Zain, kemudian mengidentifikasi identitas kedua pelaku. Polisi menangkap E dan MM di Kampung Padarame, Sukanegara, Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, pada Senin (16/5/2022).

Keduanya disangkakan Pasal 365 KUHP dan terancam hukuman pidana 12 tahun penjara.

Sempat berusaha kabur

Dalam kesempatan itu, Zain mengungkapkan bahwa pihaknya sempat menginterogasi kedua pelaku sebelum ditangkap di Kampung Padarame.

"Saat diinterogasi, mereka mengaku melakukan perbuatan pencurian dengan kekerasan secara bersama-sama," papar Zain.

E berperan sebagai eksekutor pembacokan dan MM berperan sebagai pengendara motor.

"Pelaku E berperan sebagai eksekutor dan MM joki yang mengendarai motor," sebut Zain.

Baca juga: Bapak dan Anak yang Begal Ibu Muda di Teluknaga Sempat Coba Kabur Saat Hendak Ditangkap

Kemudian, usai diinterogasi, E dan MM diminta menunjukkan barang bukti yang digunakan saat membacok dan hendak membegal korban oleh kepolisian.

Bukannya menunjukkan barang yang dimaksud, E dan MM justru berusaha melarikan diri. Menurut Zain, karena mencoba kabur, polisi melakukan tindakan tegas terukur kepada pelaku.

"Saat diminta untuk menunjukan barang bukti yang digunakan untuk melakukan pencurian dengan kekerasan tersebut, keduanya berusaha kabur sehingga dilakukan tindakan tegas terukur oleh anggota di lapangan," urai Zain.

Faktor ekonomi

Zain menuturkan bahwa E dan MM hendak mencuri motor yang sedang dikendarai G karena desakan kebutuhan ekonomi. Mereka akhirnya melukai korban dengan cara membacoknya.

"Dia mau mengambil motornya itu untuk dikuasai, dimiliki, untuk dijual kembali. Faktor uang, ekonomi," papar Zain, melalui sambungan telepon, Selasa.

Menurut dia, otak aksi pencurian itu adalah sang bapak, yakni E. Ia menyuruh MM untuk menjadi joki atau pembawa motor saat hendak mencuri motor milik GJ.

Zain mengungkapkan, E tidak memiliki pekerjaan yang jelas. Sementara itu, MM juga tidak memiliki pekerjaan.

"(E) kerjanya enggak jelas, anaknya (MM) enggak bekerja. Bingung juga kok anaknya dijadikan joki," sebut dia.

Zain mengaku belum memiliki informasi berkait istri dari E.

Baca juga: Terdesak Kebutuhan Ekonomi, Bapak dan Anak Bacok lalu Coba Begal Ibu Muda di Tangerang

E melakukan aksi itu di sejumlah wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, hingga Serang di Banten.

Kepolisian, lanjut Zain, hingga saat ini masih menyelidiki apakah MM turut melakukan aksi pencurian disertai kekerasan juga sebelumnya.

Terkini, MM diketahui pernah melakukan aksi serupa juga di Ciledug, Kota Tangerang.

"Dia (E) daerah operasinya di Kabupaten Tangerang, Serang, kemudian di wilayah Tangsel, Kota Tangerang," ucap Zain.

"(MM) masih kita kembangkan, apakah pernah ikut aksi lain. Sementara ini ada TKP di Ciledug, tapi yang lain masih kita dalami," sambungnya.

Residivis

Zain turut mengungkapkan, E merupakan residivis kasus pencurian dengan kekerasan. "Ini residivis bapaknya. Kasus curas, pencurian dengan kekerasan," ujarnya.

Zain mengaku belum mengetahui lokasi E dipenjara sebelumnya. Namun, ia menyebutkan bahwa E sudah keluar masuk penjara.

Kepolisian, lanjut dia, kini sedang menyelidiki apakah MM juga merupakan seorang residivis.

"Ini masih kami dalami ya apakah dia (MM) pernah terlibat yang lain atau tidak. Tapi bapaknya (E) ini sudah keluar masuk penjara," sebutnya.

Baca juga: Pembacokan Ibu Muda di Tangerang, Polisi: Satu Pelaku Sudah Keluar Masuk Penjara

Zain juga meyakini bahwa E tak mengidap gangguan jiwa.

"Enggak (E tak gangguan jiwa). Emang sasarannya dia mencari yang lemah, yang enggak ada perlawanan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com