Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Penutupan Pelintasan Rel di Jalan Dewi Sartika, Volume Kendaraan Saat Jam Kerja Padat

Kompas.com - 18/05/2022, 15:39 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Terjadi kepadatan volume kendaraan di sejumlah titik jalan pada hari pertama penutupan pelintasan rel kereta api di Jalan Dewi Sartika, Depok, Rabu (18/5/2022).

Sebagai informasi, pelintasan rel kereta ditutup hingga 31 Desember 2022 karena adanya proses pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika.

Wakil Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol David Purba mengatakan, arus lalu lintas sempat mengalami kepadatan karena beberapa jalan yang sebelumnya menerapkan sistem satu arah, kini tidak memberlakukan aturan tersebut.

"Untuk situasi lalin (lalu lintas) saat ini masih cukup lancar, namun tadi pagi rush hour terjadi kepadatan," kata David kepada wartawan, Rabu.

Baca juga: Mulai Malam Ini Pelintasan Rel Kereta Jalan Dewi Sartika Depok Ditutup, Ada Pembangunan Underpass

Kendati demikian, David menyatakan bahwa sosialisasi berkait rekayasa lalu lintas yang sebelumnya telah disiapkan telah dilakukan Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok bersama Dinas Perhubungan Kota Depok.

"Kita sudah melakukan sosialisasi dari beberapa minggu yang lalu, mulai dari media sosial dan kita juga menggunakan baliho," kata dia.

Namun, David tak menampik masih terjadi kepadatan kendaraan di Jalan Arief Rahman Hakim karena arus lalu lintas yang dari Sawangan sudah tidak bisa melewati pelintasan rel kereta di Jalan Dewi Sartika.

Baca juga: Proyek Underpass Dewi Sartika Depok Dimulai, Dishub Akan Terapkan Rekayasa Lalu Lintas

"Ketika tadi terjadi kepadatan di (Jalan) Arief Rahman Hakim karena memang banyak orang dari Sawangan dialihkan ke Jalan Nusantara Raya, sehingga mereka harus melalui Arief Rahman Hakim dan kemudian ke Jalan Margonda, makanya di situ terjadi kepadatan," ujarnya.

Sementara itu, David mengatakan kepadatan lalu lintas hanya berada di jam kerja, yakni mulai pukul 05.30 hingga 09.30 WIB.

"Mulai dari 5.30 pagi sudah macet, karena anak-anak sekolah sudah masuk dan orang juga pada kerja. Agak landainya di jam 9.30 keatas karena sudah melewati rush hour," pungkasnya.

Adapun rekayasa lalu lintas di empat titik jalan seiring pembangunan Simpang tidak sebidang di Jalan Dewi Sartika, yang mulai diberlakukan dari tanggal 17 Mei 2022 hingga 31 Desember 2022, diantaranya:

1. Rekayasa lalin dari arah Jalan Pitara menuju Jalan Margonda.

Arus dari Jalan Pitara dibelokkan ke kiri memasuki Jalan Raya Sawangan, kemudian belok kanan ke Jembatan Sting, belok kanan ke arah Simpang Lima Sengon lurus ke Jalan Dewi Sartika atau belok ke kiri ke Jalan Nusantara Raya.

2. Rekayasa lalin dari arah Jalan Raya Sawangan menuju Jalan Raya Margonda.

Arus dari Jalan Raya Sawangan dibelokkan ke kiri di jembatan Sting, kemudian belok kanan ke Jalan Salak Raya-Simpang Lima Sengon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com