Kepala UPTD P2TP2A Tangerang Selatan Tri Purwanto mengatakan, kasus video viral kekerasan anak terungkap saat ibu korban mengecek ponsel anaknya.
"Pas ibu korban sedang mengecek handphone anaknya, dia melihat ada video tersebut," ujar Tri.
Kecurigaan orangtua korban bermula saat melihat ada bekas luka di sejumlah tubuh korban. Saat mengecek ponsel anaknya, orangtua korban melihat galeri ponsel milik anaknya terdapat foto dan video yang menunjukkan bahwa anaknya mengalami penyiksaan.
Setelah melihat video, ibu korban lantas menanyakan hal tersebut kepada MZA.
Orangtua korban, N, mengatakan, awalnya korban berusaha menutupi kejadian yang dialami.
Saat ditanya mengenai bekas luka tersebut, MZA tidak mau menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya.
"Awalnya dia ngomong lidahnya sakit, saya tanya kenapa, dia jawab enggak apa-apa. Dia malah nutupin. Terus saya tahu pas pagi ketika saya melihat status WhatsApp anak saya kok dia dipukuli," ujar N kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).
"Jadi sebelum (saya) tahu, orang-orang lebih dulu tahu dari status di handphone korban, terus ada status kata-kata jorok. Nah, saya tahu dari status anak itu, kemudian saya buka galeri (ponsel MZA) ternyata banyak videonya," imbuh dia.
Baca juga: Bocah Korban Kekerasan di Serpong Tangsel Disundut Rokok dan Ditusuk-tusuk Obeng
Karena kesal anaknya diperlakukan demikian, orangtua MZA kemudian mencari tahu pelaku kekerasan tersebut.
Orangtua korban pun melaporkan hal itu kepada pengurus RT setempat. Kemudian didampingi ketua RT, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tangerang Selatan pada Senin (16/5/2022).
Laporan polisi tersebut tercatat dengan nomor tanda bukti lapor: TBL/B/842/V/2022/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA.
"Saya mengadu ke saudara saya. Saya lapor ke RT dan RW, dan melapor juga ke polisi," pungkasnya.
Setelah lapor polisi, barulah kemudian sang anak mau mengakui kejadian pahit yang ia alami kepada orangtuanya.
Dari pengakuan MZA kepada N, aksi kekerasan itu dilakukan di salah satu rumah tetangganya berinisial F yang masih berada satu lingkungan di sekitar tempat tinggal korban.
N menuturkan, berdasarkan keterangan yang ia peroleh dari MZA, peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/5/2022) malam.