TANGERANG, KOMPAS.com - Jumlah kapasitas penumpang kereta rel listrik (KRL) yang berangkat dari Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, ditingkatkan menjadi 80 persen mulai Kamis (19/5/2022).
Peraturan itu lantas menimbulkan pro dan kontra di kalangan penumpang KRL.
Essi (22), salah satu penumpang KRL, menilai bahwa pelonggaran itu sudah tepat untuk diterapkan. Sebab, menurut dia, kasus Covid-19 cenderung melandai belakangan ini.
"Kalau menurut saya, kan angka Covid-19 sudah turun, KRL juga banyak yang pakai, jadi sebenarnya enggak apa-apa untuk saat ini," papar Essi saat ditemui di Stasiun Tangerang, Kamis.
"Jadi (dengan) terkendalinya kasus Covid-19, lalu kuota penumpang bertambah, ya enggak apa-apa," sambung dia.
Baca juga: 16 Hari Jelang Ajang Formula E, Begini Progres Pembangunan Sirkuit di Ancol
Essi juga tidak merasa khawatir jika harus berdempet-dempetan dengan penumpang lain.
Dalam kesempatan itu, ia mengaitkan antara peningkatan kapasitas KRL dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kebijakan melepas masker di luar ruangan karena pandemi dinilai sudah terkendali.
"Jokowi sudah bilang kalau boleh lepas masker. Orang-orang juga sudah enggak terlalu khawatir ya. Jadi nyaman-nyaman saja," tuturnya.
Farah (28), penumpang lainnya, juga mengaku tidak mempermasalahkan soal peningkatan kapasitas penumpang KRL tersebut.
Meski sudah boleh berdempet-dempetan, penumpang KRL dinilai masih rajin mengenakan masker.
Baca juga: 17 Hari Jelang Formula E Jakarta, PSI Pertanyakan Sponsor Tak Kunjung Dirilis
Selain itu, Farah juga tak lagi was-was saat berdempetan dengan penumpang lain karena sudah divaksinasi Covid-19 dosis ketiga.
"Yang saya lihat ya sebenarnya enggak apa-apa kalau naik. Kan di satu sisi, penumpang ini (KRL) masih pada pakai masker semua," papar Farah ditemui di Stasiun Tangerang, Kamis.
"Saya juga sudah booster, jadi Insya Allah enggak apa-apa," lanjutnya.
Sementara itu, penumpang KRL lain bernama Lia (24) mengaku khawatir dengan adanya kenaikan kapasitas KRL tersebut.
Sebab, peraturan itu diterapkan tak lama setelah adanya pelonggaran pemakaian masker.
Baca juga: Kisah Tragis Eno Farihah Diperkosa dan Dibunuh dengan Pacul, Salah Satu Pelakunya Masih Remaja (1)
"Menurut saya sendiri, jujur merasa khawatir ya. Karena saya ngerasa ini semua imbauan baru, kayak misal pelonggaran pemakaian masker, kan baru kemarin," tutur Lia, ditemui di Stasiun Tangerang.
"Terus, sekarang kapasitas juga. Saya rasa terlalu dempet dengan yang kemarin, rasanya langsung sekejap aja berubah gitu," sambungnya.
Karena kekhawatirannya itu, selama di KRL rute Tangerang-Jakarta, ia duduk di kursi penumpang yang masih sepi.
Lia juga masih mengenakan masker dua lapis saat di dalam KRL.
"Jadi tadi nyari gerbong di tengah-tenfah menuju belakang (KRL), dengan harapan ya bisa mendapatkan tempat duduk yang enggak terlalu nempel. Karena, banyak tempat duduk panjang yang full," urainya.
Baca juga: Cerita Peserta UTBK di UI, Kaget Soal Berbeda dengan Materi yang Dipelajari
Berdasarkan pantauan Kompas.com pukul 14.15 WIB, salah satu gerbong KRL di stasiun itu dipenuhi penumpang yang hendak berangkat menuju arah Jakarta.
Para penumpang itu tampak tak lagi menjaga jarak. Namun, mereka masih mengenakan masker. Ada yang mengenakan masker dua lapis, ada yang hanya satu lapis.
Gerbong 7 KRL itu tampak lebih ramai dari gerbong lainnya. Terdapat dua petugas yang tengah mengepel lantai KRL menggunakan cairan pembersih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.