Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Dugaan Ormas Lakukan Intimidasi di Kranji: Semua Warga Resah

Kompas.com - 19/05/2022, 18:35 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota menyelidiki kasus organisasi masyarakat (Ormas) diduga mengintimidasi warga Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Komisaris Polisi Ivan Adhitira mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dari warga.

"Persangkaan pasalnya apa, diduga pelanggarannya apa, itu masih jadi penyelidikan kami," kata Ivan kepada wartawan, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Resah karena Diancam dan Diintimidasi oleh Ormas, Warga Kranji Lapor Polisi

Ivan sendiri belum dapat menyampaikan secara terperinci tindakan yang sudah dilakukan oleh oknum ormas tersebut.

Namun, Ivan mengungkapkan, dugaan intimidasi ormas tersebut membuat warga resah.

"Keresahan itu dari seluruh warga. Itu dari ketua RT atau RW memang sudah mendampingi warga untuk melapor (ke polisi)," ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, warga RW 006 Kelurahan Kranji membuat laporan kepada polisi terkait adanya intimidasi yang dilakukan oleh ormas.

Baca juga: Laporkan Ormas yang Meresahkan ke Polisi, Warga: Kami Minta Ormas Ini Dipindah

Wakil Ketua Karang Taruna RW 006 Dimas Galih menjelaskan, intimidasi itu datang ketika warga mempunyai wacana membuat kegiatan terkait pengelolaan UMKM.

"Banyak PKL (pedagang kaki lima) yang mencoba merangkul, menyosialisasikan dari bentuk keamanan, hanya baru wacana," kata Dimas, Rabu kemarin.

Menurut Dimas, wacana tersebut didengar oleh ormas yang menduduki wilayah di sana.

Sejumlah anggota ormas itu kemudian mendatangi rumah ketua Karang Taruna RW 006 dan mencoba melakukan intimidasi pada Senin (16/5/2022).

Baca juga: Perempuan Tewas Terlindas Truk Kontainer di Koja, Saat Kejadian Tengah Membonceng Anaknya

Pihak RW setempat kemudian berusaha menggelar dialog dengan pemimpin ormas yang meresahkan tersebut.

"Pada saat berdialog, pemimpin ormas itu kemudian berbicara dengan nada yang mengancam hingga membuat kami para warga merasa resah," lanjut Dimas.

Merasa mendapat intimidasi, warga RW 006 kemudian melaporkan dugaan perbuatan dengan ancaman kekerasan ke Polres Metro Bekasi Kota.

Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/1.479/V/2022/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com