Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pertanian Pastikan Hewan Ternak di Banten Aman dari PMK Jelang Idul Adha

Kompas.com - 19/05/2022, 22:29 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Provinsi Banten memastikan bahwa hewan ternak di wilayah Banten dalam keadaan aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Idul Adha.

"Kami yakinkan memasuki Idul Adha untuk Banten ternak tersedia dan kami pastikan dalam keadaan aman dari PMK," ujar Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid di Yayasan Rumah Quran Lubawi, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (19/5/2022).

Agus menjelaskan, dua hewan ternak yang merupakan suspek positif PMK di wilayah Tangsel saat ini sudah sembuh dan kini dalam proses pemulihan.

Dengan demikian, tidak ada lagi kasus PMK di wilayah Provinsi Banten.

Baca juga: Ditemukan Dua Kasus Suspek PMK Hewan Ternak di Tangsel, Menteri Pertanian: Sedang Masa Pemulihan

Ia menuturkan, virus PMK dapat menyebar secara cepat melalui udara hingga radius ratusan meter.

"Sangat berbahaya, untuk virus tidak ada obatnya, obatnya itu ketahanan tubuh," jelas Agus.

Upaya meningkatkan ketahanan tubuh hewan ternak, kata dia, dapat dilakukan dengan pemberian vitamin dan antibiotik serta makanan bernutrisi.

"Sekarang yang dua dalam kondisi diyakinkan sembuh. Berarti per hari ini di Banten tidak ada kasus," ucap Agus.

"Tetapi hal ini tidak membuat kami lengah. Kami memposisikan siaga karena bagaimana pun Banten daerah konsumen, kami harus mengantisipasi pada pintu masuk keluar Banten," imbuh dia.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemkot Bekasi Waspadai Penyebaran PMK pada Hewan

Sebelumnya diberitakan, ditemukan dua kasus suspek PMK pada hewan ternak yang ada di Tangerang Selatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kasus itu ditemukan pada Rabu (11/5/2022).

Salah satu peternakan yang berlokasi di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, menemukan ada gejala-gejala yang mirip dengan PMK pada dua hewan ternak jenis sapi.

Pemilik peternakan kemudian melaporkan hal tersebut kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tangsel.

Baca juga: Antisipasi Wabah PMK, DKP3 Kota Depok Gencarkan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Ternak

Menindaklanjuti laporan itu, DKP3 langsung melakukan pemeriksaan dan menemukan ada dua sapi dari peternakan tersebut yang merupakan suspek positif PMK.

"Ada dua yang suspek positif PMK di sini, dengan berbagai intervensi dengan dokter hewan di sini, kondisinya membaik," ujar Syahrul di Kawasan Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel, Kamis (19/5/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com