Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hari Usai Lebaran, 2.776 Orang Pindah dan Keluar dari Kota Bekasi

Kompas.com - 20/05/2022, 16:26 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sekitar 2.776 warga permanen di Kota Bekasi telah meninggalkan Kota Patriot sejak 9 Mei 2022 hingga 19 Mei 2022.

Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi Taufik Rahmat Hidayat mengatakan bahwa perpindahan warga terjadi karena Bekasi selama ini dikenal sebagai kota transit bagi para pekerja pendatang.

"Transit itu yang mengakibatkan orang-orang masuk ke Bekasi saat akan bekerja kan. Swal-awal, baru satu tahun kerja nyari indekos murah di Bekasi. Akhirnya tinggal di Kota Bekasi sementara," jelas Taufik saat dihubungi wartawan, Jumat (20/5/2022).

Warga pendatang tersebut kemudian memindahkan domisili sesuai di identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke Kota Bekasi.

Baca juga: Pemkot Tangsel Akan Lakukan Pendataan terhadap Pendatang Baru Usai Mudik Lebaran

Kemudian, setelah 1 atau 2 tahun tinggal di Kota Bekasi, warga tersebut memutuskan pindah ke daerah lain.

Hal inilah yang kemudian dicatat Dukcapil Kota Bekasi sebagai perpindahan penduduk di Kota Bekasi.

Selain perpindahan warga permanen yang mencapai 2.776 orang tersebut, Dukcapil turut mencatat, setidaknya ada 1.800 warga dari luar daerah Kota Bekasi yang pindah dan menjadi warga permanen.

Pencatatan itu masuk ke perhitungan Disdukcapil, mengingat 1.800 warga tersebut sudah membuat Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI) dan masuk menjadi warga Kota Bekasi.

Baca juga: Usai Lebaran, Jumlah Pendatang di Kota Bekasi Diprediksi Capai 10.000 Orang

"Permohonan pindah menjadi warga Kota Bekasi berdasarkan SKPWNI dari masing-masing daerah asalnya," terang Taufik.

Adapun saat ini Disdukcapil belum dapat memberikan data mengenai jumlah warga non-permanen, baik yang masuk atau keluar dari Kota Bekasi.

Taufik beralasan bahwa pihak Dukcapil masih mendata jumlah warga non-permanen, mengingat pendataan harus berdasarkan kesadaran para penduduk.

"Kita tidak bisa melakukan prinsip layanan administrasi penduduk yang sifatnya memaksa, tapi melakukan kesadaran dan keaktifan masyarakat yang melaporkan penduduknya itu," pungkas Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com