Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pelanggan Jajan di Warung Kerek Jaksel: Duit Taruh Ember lalu Dikerek, Makanan Diantar...

Kompas.com - 21/05/2022, 15:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan warung kerek yang berada di Kampung Kebalen VII, Mampang Prapatan, membantu para pekerja di kawasan itu.

Untuk diketahui, keberadaan warung kerek itu tepat di belakang salah satu hotel mewah di daerah Gatot Subroto, Kuningan Barat, Mampang, Jakarta Salatan.

Di lokasi itu tampak tak ada warung hingga rumah makan karena lokasi merupakan wilayah perkantoran.

Baca juga: Uniknya Warung Kerek di Jaksel, Bermodal Ember dan Tali untuk Angkut Makanan Seberangi Sungai

Salah satu pembeli, Zen, mengaku, keberadaan warung kerek ini memudahkan para pekerja di sekitar untuk mendapatkan makanan dengan harga yang murah.

Apalagi cara pembelian yang unik menarik perhatian Zen yang selalu membeli makanan ringan, kopi, hingga nasi di warung kerek.

"Saya senang aja melihatnya, emang saya cari. Kalau mau beli teprokin tangan dulu (memanggil penjual). Sudah dua tahunan saya beli apa-apa di sini," kata Zen, Jumat (20/5/2022).

Pelanggan saat sedang membeli makanan di Warung kerek Dartini yang berlokasi di Kampung Kebalen, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Jumat (20/5/2022).KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi Pelanggan saat sedang membeli makanan di Warung kerek Dartini yang berlokasi di Kampung Kebalen, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Jumat (20/5/2022).

Zen mengaku baru pertama menemukan cara bertransaksi dengan cara kerek. Awal melihat, ia mengaku kerap mengabadikan momen pembelian makanan dengan ponsel pribadi.

"Awal-awal belum banyak (warung kerek). Saya sering foto atau video. Kalau sekarang sudah viral, penjual ada masuk televisi," ucap Zen.

Serupa dengan Zen, seorang pekerja bernama Abdul juga mengemukakan hal yang sama. Ia mengaku membeli makanan atau minuman di warung kerek karena tak harus merogoh kocek yang dalam.

Baca juga: Kapolsek Gambir Terinjak-injak Massa hingga Alami Luka Saat Demo Ricuh di Patung Kuda

"Sebenarnya ada rumah makan, tapi mahal. Kalau di sini murah. Saya setiap hari beli makan di sini," ucap Abdul.

Abdul mengaku mendatangi warung kerek setiap hari, khususnya pada saat istirahat jam makan siang.

"Saya kalau beli nasi di sini. Duit saya taruh ember (lalu dikerek), nanti makanan diantar," ucap Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com