Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Demo Buruh di Patung Kuda Berjalan Tertib

Kompas.com - 21/05/2022, 18:55 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan memastikan bahwa aksi unjuk rasa beberapa elemen buruh yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (21/5/2022) berjalan tertib.

Dia mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut digelar masih berkaitan dengan peringatan May Day pada 1 Mei lalu.

"Demo hari ini masih kaitannya dengan May Day yang dilakukan oleh elemen buruh, berjalan dengan tertib," ujar Zulpan di lokasi.

Zulpan mengapresiasi para peserta aksi demontrasi berjumlah 1.500 orang yang merupakan gabungan dari berbagai elemen buruh, yakni Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) itu.

Baca juga: Polda Metro Jaya Pastikan Oknum Polisi yang Lepaskan Tembakan di Kompleks Polri Ragunan Sudah Diamankan

Mereka dinilai telah menjaga kedamaian aksi hingga akhir yang terus dikawal oleh pihak kepolisian sejak awal.

Zulpan juga memastikan tidak ada penyusup dari massa peserta aksi.

"Tidak ada (penyusup), dari peserta aksi sekitar 1.500 ini berjalan tertib. Kami saksikan mereka mengikuti ketentuan yang ada sesuai UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang batasan waktu penyampaian pendapat di muka umum", kata dia.

Selain itu, Zulpan juga mengatakan bahwa aksi demonstrasi berlangsung hanya di satu titik, yakni di Patung Kuda.

Sebelumnya, diinformasikan pula bahwa aksi unjuk rasa juga digelar di depan Gedung DPR/MPR.


Sebelumnya, para pengunjuk rasa memaparkan sejumlah tuntutan untuk pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin.

Ketua Konfederasi KASBI Nining Elitos mengatakan, aksi digelar karena bangsa dan rakyat Indonesia dinilainya semakin tidak baik-baik saja.

Baca juga: Demo Buruh di Patung Kuda Selesai, Massa Mulai Membubarkan Diri

"Dalam aksi ini kami menuntut, cabut Omnibuslaw beserta turunannya, hentikan pembahasan revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, hentikan tindakan represivitas kriminalisasi," kata Nining di lokasi.

Selain itu, pihaknya juga menuntut agar pemerintah menurunkan harga berbagai kebutuhan.

Mulai dari bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik, LPG, sembako, hingga tarif tol.

"Karena imbas dari kenaikan ini dalam dua tahun terkahir upah buruh tidak dinaikan dan buruh tercekik. Itulah yang menjadi tuntutan utama kami," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com