"Ternyata karena tangannya juga terselip di kandang, enggak bisa bergerak sama sekali, bener-bener pas badan dia sampai tangannya dilipat juga supaya muat di kandang," imbuhnya.
Karena tertimpa badan, jari Max yang sudah membusuk juga ternyata harus diamputasi pada Sabtu malam.
Pada hari Senin, ketika July sedang diperjalanan hendak ke klinik, dokter meneleponnya dan mengatakan kalau napas Max sudah terdengar mulai berat.
"Padahal saya datangi kemarin masih ceria, muka dan tingkahnya. Disuruh segera ke situ. Saya lihat Max sudah di ruang operasi itu sudah dipakai oksigen gitu, tapi kondisinya kayaknya sudah mati, lidahnya sudah putih, itu saya syok banget," pungkasnya.
Mengetahui nyawa Max sudah tidak tertolong lagi, July pun membawa anjing itu kembali ke rumahnya dan mengubur Max hari itu juga.
Atas kejadian itulah kemudian July memutuskan untuk membuat petisi yang isinya menuntut Pemkot Tangsel untut mencabut izin pet shop tersebut, atas dugaan penganiayaan hewan.
Ia juga menuntut agar pemilik pet shop dihukum atas dugaan kelalaiannya dalam merawat Max.
Petisi tersebut pun kemudian mengundang simpati dari warganet. Hingga Sabtu (21/5/2022) pada pukul 19.25 WIB, sudah ada sekitar 25.330 warganet yang menandatangani petisi online tersebut di laman Change.org/JusticeForMaxi.
Diketahui, petisi itu baru dimulai pada Jumat (20/5/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.