Setelah memberitahu lokasi kantor yang berada di Jakarta Utara, suami July menunggu kedatangan sang owner. Namun 30 menit kemudian si owner menelpon suami July dan meminta agar suami July yang menghampiri si owner.
"Dia (owner) bilang enggak bisa, disuruh suami saya nemuin dia di Serpong, suami saya karena harus ketemu orang (klien), jadi enggak bisa," pungkas July.
July menilai owner pet shop tersebut tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan masalah.
Sebelum Maxi mati, owner pet shop sempat menawarkan kesepakatan. Dia mengaku bersedia untuk membiayai semua perawatan Max selama di klinik.
Kemudian, owner itu ingin memberi makanan Max sejumlah lima karung beserta tempat minum, makan, sisir, dan mainan.
"Dua poin itu yang mau dia berikan, itu sewaktu Max masih hidup. Saya belum jawab waktu itu, akhirnya saya yang biayain secara pribadi semua (berobat Max)," kata July.
"Belum ada kesepakatan apapun sampai sekarang dia belum ada permintaan maaf langsung ke kita. Sudah tidak ada iktikad baik, dia pikir enggak harus gimana-gimana lagi. Kok dia (owner) enggak datengin kita baik-baik. Ya sudah kita ambil jalur hukum," lanjutnya
Sudah hampir tujuh tahun lamanya July merawat Max dengan penuh kasih sayang.
Ia mengaku ikhlas menerima kenyataan jika memang Max murni mati karena sakit atau mati karena hal wajar.
Namun saat ini, ia masih belum bisa merelakan kepergian Max dengan cara demikian.
Ia menduga, pihak pet shop telah melakukan kelalaian hingga menyebabkan Max meninggal.
Atas kejadian itulah kemudian July memutuskan untuk membuat petisi yang isinya menuntut Pemkot Tangsel untut mencabut izin pet shop tersebut, atas dugaan penganiayaan hewan.
Ia juga menuntut agar pemilik pet shop dihukum atas dugaan kelalaiannya dalam merawat Max.
Petisi tersebut pun kemudian mengundang simpati dari warganet. Hingga Sabtu (21/5/2022) pada pukul 19.25 WIB, sudah ada sekitar 25.330 warganet yang menandatangani petisi online tersebut di laman Change.org/JusticeForMaxi.
Diketahui, petisi itu baru dimulai pada Jumat (20/5/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.