Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangisan Anak Iringi Pemakaman Peziarah Asal Tangerang yang Meninggal di Ciamis...

Kompas.com - 22/05/2022, 16:41 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Proses pemakamam korban meninggal dalam kecelakaan bus peziarah di Ciamis, Jawa Barat, bernama Sri Mulyani (45) berlangsung di tengah mendungnya cuaca Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Minggu (22/5/2022) siang.

Putra korban yang bernama Rizki Maulana (25) tampak menemani jenazah ibundanya dari proses memandikan hingga penguburan.

Saat menuju ke tempat pemakaman yang berjarak 10 menit dari kediamannya di Kecamatan Sukamulya, Rizki dan keluarga berjalan kaki.

Mereka mengiringi jenazah ibunya yang telah dikafani di sebuah keranda.

Baca juga: Peziarah Asal Tangerang yang Meninggal dalam Kecelakaan di Ciamis Telah Dimakamkan Minggu Siang

Usai tiba di pemakaman tersebut, Rizki sebagai anak pria memasuki liang lahat untuk menerima tubuh ibunya dan meletakkannya di sana.

Saat itu, sinar matahari tak bisa menembus tebalnya awan. Cuaca mendung menyelimuti proses pemakaman, seperti langit ikut berduka dengan kepergian Sri.

Proses pemakaman berlangsung selama kurang lebih setengah jam.

Setelahnya, Rizki dan keluarga menaburkan bunga di atas makam ibunya. Sebuah daun pohon juga diletakkan di atas makam tersebut.

Baca juga: Tangis Pecah Saat Peziarah Korban Luka-luka Kecelakaan di Ciamis Tiba di Tangerang

Selama proses pemakaman, Rizki tampak sesekali meneteskan air mata, kemudian menyekanya.

Setelah pemakaman selesai, keluarga kemudian kembali ke rumah duka.

Rizki menuturkan bahwa jenazah ibunya tiba dari Ciamis sekitar pukul 05.00 WIB.

"Baru sampai rumah jam 05.00 WIB-an, subuh, hari ini," tutur Rizki ditemui usai proses pemakaman, Minggu.

Menurut dia, jenazah ibunya dibawa dari Ciamis sekitar pukul 23.00 WIB pada Sabtu kemarin.

Baca juga: Cerita Anak Peziarah Meninggal dalam Kecelakaan di Ciamis, Neneknya Selamat karena Beda Bus

Pihak keluarga, lanjut Rizki, mengurus administrasi pengambilan jenazah korban terlebih dahulu pada Sabtu kemarin sebelum membawa jenazah ke rumah duka.

"Kemarin enggak langsung dibawa (setelah kecelakaan). Diurus-urus dulu sama RS. Jadi jam 22.00 WIB atau 23.00 WIB (malam) baru jalan dari Ciamis," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com