Namun setibanya di kantor, pada saat akan masuk ke suatu ruangan, Tendi secara mendadak mengeluarkan sebuah pisau yang disimpan di bawah alat kemaluannya untuk menikam Bripka Marhum pada bagian perut.
Setelah itu, Tendi berbalik mengejar Briptu Gustri dengan pisau. Namun, Briptu Gustri berhasil menghindar dan menembak Tendi hingga tewas.
Bripka Marhum sempat dibawa ke RS Bhayangkara Brimob. Akan tetapi, nyawanya tak bisa diselamatkan.
Sementara itu, Tendi kemudian diketahui adalah seorang mahasiswa. Ia melakukan aksi terornya seorang diri alias Lone Wolf.
Berselang tiga hari pasca kerusuhan di Mako Brimob, tepatnya pada 13 Mei 2018, aksi teror kembali terjadi. Kali ini teror bom menyasar tiga gereja besar di Surabaya.
Serangan terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno.
Ledakan pertama terjadi di Gereja Maria Tak Tercela, dan dua ledakan lain berjeda masing-masing 5 menit setelah ledakan pertama.
Peristiwa ledakan bom bunuh diri tersebut mengakibatkan 14 orang tewas dan 43 lainnya mengalami luka-luka.
Belakangan diketahui pelaku bom bunuh diri ini berasal dari satu keluarga, terdiri atas enam orang, yaitu ayah, ibu, dan keempat anaknya yang masih di bawah umur.
Baca juga: Elegi Anak-anak di Ledakan Bom Surabaya
Dita Apriyanto (48), pelaku bom bunuh diri, menjadi pelaku tunggal dengan memakai mobil di GPPS.
Ia sebelumnya mengantar istrinya, Puji Kuswati (43) bersama dua putrinya, FS (12) dan PR (9), menjadi pelaku bom yang diikatkan pada pinggang di GKI.
Sementara dua pelaku bom Gereja Santa Maria Tak Bercela adalah YF (17) dan adiknya, FH (15), dengan memakai sepeda motor.
Peristiwa ini pun diyakini masih punya koneksi dengan kerusuhan di Mako Brimob yang didalangi JAD. Sebab, Dita adalah pemimpin kelompok JAD di Surabaya.
Sebagai Kepala Keluarga, Dita diyakini sebagai sosok yang mempengaruhi istri dan anak-anaknya yang masih belia untuk melakukan aksi bom bunuh diri.
Tiga hari berselang setelah teror bom 3 gereja di Surabaya, aksi teror kembali terjadi kali ini di Markas Polda Riau.