Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Goreng Curah Cuma Turun Rp 2.000, Pedagang: Pahit, Jarang Banget Terjual 2 Jeriken Sehari

Kompas.com - 24/05/2022, 05:43 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang pedagang sembako di Pasar Jombang, Tangerang Selatan, bernama Kiki (66) curhat mengenai harga minyak goreng saat ini.

Ia menyebutkan bahwa harga minyak goreng baru menurun sedikit.

"Baru turun sedikit, belum ditawari minyak goreng subsidi," ujarnya saat ditemui di Pasar Jombang, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Tangsel Berangsur Turun

Kiki saat ini menjual minyak goreng curah seharga Rp 20.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 22.000 per kilogram.

Sementara itu, minyak goreng kemasan 1 liter dijual seharga Rp 24.000 dari sebelumnya Rp 25.000.

Untuk minyak goreng kemasan 2 liter harganya Rp 48.000 dari sebelumnya Rp 50.000.

Menurut Kiki, semenjak harga minyak goreng melambung tinggi imbas kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dicabut, barang jualannya menjadi kurang laku.

Baca juga: Menanti Bukti Janji Jokowi Tekan Harga Minyak Goreng saat Ekspor Dibuka Lagi

Awalnya, kata Kiki, banyak pedagang gorengan yang menjadi pelanggannya.

Namun, semenjak harga minyak goreng mahal, usaha beberapa pedagang gorengan langganannya menjadi mandek.

"Sekarang tukang dagang pada enggak dagang, kasihan, katanya Rp 5.000 tiga biji (gorengan) pada enggak laku. Jadi kendalanya saya kerupuk, terigu, bahan-bahan gorengan kurang laku," ungkap Kiki.

Sebelumnya, kata dia, banyak pelanggannya yang merupakan pedagang kerupuk yang dibungkus.

Baca juga: Ancol Ditutup untuk Umum pada 4 Juni 2022, Hanya Penonton Formula E yang Bisa Masuk

Kemudian, pedagang kerupuk itu curhat kepada Kiki bahwa jualannya sudah tidak laku, sehingga pedagang itu tak lagi membeli bahan-bahan jualan lagi di toko sembako milik Kiki.

"Katanya, 'Enggak jualan saya karena jualan dimahalin enggak ada yang beli.' Sudah mahal terigu dan minyak gorengnya, yang beli juga lagi susah keuangan, jadinya duh, berdampak semua," tutur Kiki.

"Sudah enggak beli terigu, percuma katanya jualan enggak laku. Jadi pada berhenti jualan, berhenti langganan juga," imbuhnya.

Baca juga: KRL Rute Bogor-Tanah Abang-Jatinegara Dihapus, Pelanggan: Bakal Berjubel-Jubel dan Ongkos Mahal

Kiki menuturkan, dulu sebelum pandemi Covid-19 melanda, ia bisa menjual habis 5 sampai 6 jeriken minyak goreng curah per hari.

Kini, untuk dapat menghabiskan 1 hingga 2 jeriken saja dalam sehari sangat susah.

Sebagai informasi, 1 jeriken berisi 16 kilogram atau setara 20 liter minyak goreng curah.

"Sekarang mah pahit. Minyak curah paling habis 2 jeriken, kadang 1 jeriken. Jarang banget 2 jeriken. Maunya saya harga umum sajalah, soal untung mah sedikit juga enggak apa-apa," kata Kiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com