JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan tidak berminat menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Hal ini disampaikan Fadil ketika menanggapi peluang untuk menggantikan Anies Baswedan yang masa jabatannya akan berakhir pada 16 Oktober 2022.
"Saya tidak berminat. Catat itu!" ujar Fadil, saat menjawab pertanyaan Kompas.com, Selasa (25/5/2022).
Baca juga: Kapolda Metro Fadil Imran Bisa Berpeluang Jadi Pj Gubernur DKI Setelah Anies Lengser
Bukan tanpa alasan Fadil menolak peluang untuk menjadi orang nomor satu dalam Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.
Menurut dia, masih ada pekerjaan rumah yang harus dia kerjakan sebagai anggota Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di DKI Jakarta.
"Masih banyak PR yang harus saya selesaikan untuk menjaga DKI Jakarta," kata Fadil.
Di sisi lain, Fadil juga masih ingin membantu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mewujudkan institusi Polri yang lebih baik ke depannya.
"Dan saya masih ingin membantu Kapolri, untuk mewujudkan Polri yang Presisi, Polri yang lebih baik. Terima kasih," pungkasnya.
Baca juga: Ngabalin Sebut Istana Belum Terima Nama Calon Pj Gubernur Pengganti Anies
Diberitakan sebelumnya, politisi senior Gerindra M Taufik berpandangan Fadil Imran bisa berpeluang menjadi penjabat gubernur setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan habis masa jabatannya pada Oktober tahun ini.
Kemungkinan tersebut ada karena kewenangan menentukan Pj Gubernur DKI Jakarta berada di tangan Presiden Joko Widodo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.