TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengeklaim bahwa angka stunting di wilayah terendah se-Provinsi Banten.
Ia menuturkan, telah terjadi penurunan angka prevalensi stunting di Banten dari 29,6 persen menjadi 23,4 persen.
Prevalensi stunting di Provinsi Banten itu masih di bawah nasional.
Baca juga: UPDATE 23 Mei 2022: Tambah 14 Kasus Covid-19 di Tangsel, 11 Pasien Sembuh
"Sedangkan di Tangsel, data awal pada 10 wilayah Kelurahan dengan presentase 13,67 persen. Angka ini terendah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Banten," ujar Benyamin kepada wartawan, Selasa (24/5/2022).
Benyamin mengatakan, dalam menurunkan angka stunting harus terus dilakukan secara serius dengan berbasis data.
Basis data menjadi acuan dalam mengurai dan menuntaskan masalah stunting juga sebagai tindak lanjut penanganan dengan berbagai langkah.
"Mulai dari memetakan warga penduduk stunting atau klasterisasi, mengedukasi masyarakat terhadap penurunan angka stunting, terutama di daerah yang terkena dampak," jelas Benyamin.
Ia juga mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menganggarkan dana dalam menunjang program penurunan angka stunting, serta layanan konseling yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Tangsel Berangsur Turun
Benyamin juga mengingatkan pentingnya mengajarkan anak-anak sejak usia dini mengenai pemahaman membuang sampah di tempatnya, dan memanfaatkan bahan-bahan limbah yang masih dapat digunakan.
"Mari kita mulai bangun pemahaman yang baru, tugas kita bersama memberikan pemahaman stunting, berikan simulasi, exercise apapun itu yang dapat dipahami," lanjut Benyamin.
Dalam kesempatan itu, Benyamin menjelaskan bahwa penurunan angka stunting harus dijalankan di setiap daerah termasuk Tangerang Selatan, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo.
"Saya sudah perintahkan kepada para Camat bahkan Rumah Sakit Serpong Utara itu kami khususkan untuk penanganan stunting," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.