JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan Aris Hermawan (41) dan Sumarti (35) berdiri tertegun di depan salah satu dari 30 rumah yang terbakar. Tatapan mereka kosong.
Musibah kebakaran yang menerpa puluhan rumah terjadi di Jalan Masjid Al-Huda, dekat Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Selasa (24/5/2022) sore. Api diduga menyala akibat korsleting listrik.
Mereka berdua menjadi salah satu korban kebakaran pada Selasa siang itu.
Bola mata Aris dan Sumarti terus bergerak, memerhatikan isi rumah yang sudah menjadi abu dan arang akibat kebakaran.
Baca juga: 30 Rumah Kontrakan di Kebayoran Lama Terbakar, Diduga akibat Korsleting
Sumarti yang sedang mengandung berjalan perlahan bersama suaminya, Aris, mengelilingi sekitar kontrakan dan tempat tinggal tetangganya.
Aris tak kuasa menceritakan bagaimana amuk api menghanguskan tempat tinggalnya, kala dia dan sang istri tengah menanti kelahiran anak kedua.
"Hancurlah perasaan, apalagi bini bulan depan mau lahiran, tinggal 3 minggu lagi istri saya lahiran," kata Aris di lokasi, Selasa.
Beberapa kali Aris tampak mengembuskan napas panjang, seakan bertafakur bahwa musibah yang dialaminya merupakan ujian besar.
Terlebih ia saat mengingat peristiwa kebakaran yang terjadi. Aris berujar bahwa saat api mulai merambat ke tempat tinggalnya, di waktu yang sama putrinya sedang terlelap.
Beruntung anak pertama Aris dan Sumarti yang bernama Eka (15) tersebut selamat. Dia dibangunkan dari tidurnya oleh sejumlah warga yang berusaha memadamkan api.
Baca juga: 30 Kontrakan di Kebayoran Lama Terbakar, 150 Orang Ditampung di Balai RW
"Istri di stasiun (Kebayoran Lama) tadi lagi jualan, anak yang di rumah tadi dia tidur, tapi alhamdulillah dia bisa selamatkan diri," kata Aris.
"Kalau saya posisinya lagi ngojek dekat rumah. Penumpang saya saya turunin. Saya bilang 'Pak maaf ya pak turun dulu, kayaknya rumah saya yang kebakar," ucap Aris.
Kini, perabotan di dalam rumah, surat-surat penting, termasuk uang tabungan persiapan uang untuk lahiran telah hangus terbakar.
Soal surat penting, termasuk ijazah sekolah anak, Aris mengaku telah mendapatkan bantuan dari kelurahan yang bekerja sama dengan pihak ketiga.
Baca juga: Puluhan Kontrakan di Kebayoran Lama Dilahap Api, Warga Bersihkan Puing Sisa Kebakaran
"Harapan saya yang penting istri bisa lahiran gampang, itu saja. Soalnya kita sudah tidak punya apa-apa lagi. Celengan habis (terbakar)," ucap Aris.
Sumarti menambahkan, nominal uang yang berada di dalam celengan itu sekitar Rp 2.000.000. Uang hasil jualan dan kerja sang suami yang dipersiapakan untuk biasa persalinan.
"Tabungan yang ada di celengan Rp 2.000.000 itu tunai untuk lahiran, kebakar habis. (Kartu) BPJS juga kebakar. Semua kebakar," tutup Sumarti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.