Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Bingung, Subsidi Minyak Goreng Curah Belum Efektif Turunkan Harga, tapi Mau Dicabut

Kompas.com - 25/05/2022, 16:35 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan pemerintah mencabut subsidi minyak goreng curah mulai 31 Mei 2022 membuat pedagang sembako di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, kebinngungan. 

Program yang diberikan pemerintah untuk mengatasi mahalnya harga minyak goreng itu dinilai belum efektif untuk menurunkan harga.

Masyudah (61), satu pedagang sembako di Pasar Kramat Jati khawatir harga minyak goreng curah bakal kembali melonjak dan stoknya kembali langka setelah subsidi dicabut.

"Sekarang per kilonya saya jual Rp17.000-18.000 ribu. Dengan dicabutnya subsidi minyak khawatir minyak mahal lagi, sudah mahal pembeli nyari susah," kata Masyudah di Pasar Kramat Jati, Rabu (25/5/2022), dilansir dari Tribun Jakarta. 

Baca juga: Kemenperin Sebut Subsidi Minyak Goreng Curah Bakal Dicabut Mulai 31 Mei 2022

Kekhawatiran Masyudah bukan tanpa sebab. Harga minyak goreng curah yang berkisar Rp 17.000-18.000 per kilogram ini memang sudah turun sejak pemerintah memberikan subsidi beberapa waktu lalu.

Tapi harga minyak goreng curah masih mahal bila dibanding pada tahun 2021 yang berkisar di angka Rp 12.000-15.000 per kilogram sehingga subsidi dianggap belum menyelesaikan masalah.

Meski demikian, minyak goreng curah tetap menjadi andalan konsumen karena jauh lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan. 

"Sekarang ini pembeli lebih banyak beralih ke minyak goreng curah, karena harga minyak kemasan sekarang Rp 23.000 per liter. Apalagi isi 1 kilogram lebih banyak dibanding 1 liter," ujarnya.

Baca juga: Ribetnya Jual Minyak Goreng Curah Subsidi, Pakai Syarat KTP tapi Untung Hanya Rp 500

Anwar, pedagang sembako lainnya di Pasar Kramat Jati juga mengaku cemas bila harga minyak goreng curah akan kembali melonjak setelah subsidi dicabut.

Terlebih bila pemerintah tidak mampu menjamin ketersediaan suplai minyak goreng curah.

"Kalau subsidinya dicabut kita lihat dulu barang belinya berapa. Sebenarnya yang penting barang mudah dicari, kalau mudah dijualnya gampang. Tapi kalau susah seperti kemarin ya mahal," tutur Anwar.

Sebelumnya, Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan pemerintah akan mencabut subsidi minyak goreng curah mulai 31 Mei 2022.

Baca juga: Diminta Jokowi Urusi Minyak Goreng, Luhut: Insya Allah Akan Beres

Keputusan itu diambil setelah dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terkait tindak lanjut pembukaan ekspor minyak goreng dan bahan baku turunannya diterbitkan.

"Kami tinggal menunggu ditandatangani oleh Menteri Perindustrian untuk perubahan ketiga mengenai determinasi program penyediaan minyak goreng curah," kata Putu, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Selasa (24/5/2022).

Putu mengatakan alasan dihentikannya program subsidi minyak goreng curah lantaran harga komoditas tersebut sudah turun dibandingkan harga beberapa bulan yang lalu.

Nantinya program minyak goreng curah akan diganti dengan kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO).

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Pedagang Pasar Kramat Jati Khawatir Harga Minyak Goreng Curah Melonjak Usai Subsidi Dicabut"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com