Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kelompok Remaja Tawuran di Kebayoran Baru, Berjanji Bertemu lewat Media Sosial

Kompas.com - 28/05/2022, 14:36 WIB
Tria Sutrisna,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kelompok remaja yang terlibat tawuran di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, lebih dahulu membuat perjanjian untuk bertemu melalui media sosial Instagram.

Hal ini diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap empat remaja yang diamankan tim patroli gabungan TNI-Polri saat pembubaran.

"Mereka janjian di Instagram, kemudian kumpul-kumpul," ujar Perwira Menengah Pengawas Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan, Kompol Supriadi, Sabtu (28/5/2022).

Baca juga: Polisi Tangkap 4 Remaja Tawuran di Kebayoran Baru, Senjata Tajam dan Stik Golf Disita

Setelah lokasi ditentukan, kata Supriadi, kedua kelompok remaja itu bergerak ke lokasi dan melakukan tawuran.

Saat ini, penyidik Polsek Kebayoran Baru masih melakukan pendalaman terhadap empat remaja yang diamankan.

"Manakala di titik yang mereka mau lakukan kegiatan ini ada anggota, mereka juga enggan melakukan," ungkap Supriadi.

"Kemudian manakala tidak ada anggota mereka menuju lokasi yang ditentukan dan melaksanakannya," pungkasnya.

Penangkapan empat remaja tersebut berawal dari adanya laporan warga mengenai terjadinya aksi tawuran di kawasan Kebayoran Baru.

"Tim Piket Paminal beserta anggota Tim Patroli Perintis Presisi beserta jajaran TNI menerima laporan dari warga bahwa terjadi tawuran di sekitar Sekolah Tarakanita Kebayoran Baru," ujar Supriadi.

Baca juga: Tawuran di Jatinegara Kembali Memakan Korban, Satu Pemuda Tewas

Setelah itu, kata Supriadi, tim patroli gabungan pun bergerak ke lokasi kejadian dan mendapati sejumlah remaja yang sedang tawuran.

Petugas langsung berusaha menghentikan aksi tawuran dan melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

"Sudah terjadi tawuran. Jadi pas kami tiba di lokasi, mereka berhamburan kabur, kemudian kami melakukan pengejaran dan berhasil kami amankan empat orang remaja," ungkap Supriadi.

Supriadi mengungkapkan, petugas menemukan barang bukti senjata tajam jenis celurit dan stik golf yang diduga dipakai untuk tawuran.

Kini, keempat remaja tersebut beserta barang bukti yang ditemukan sudah diserahkan ke Polsek Kebayoran Baru untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Para remaja ini statusnya ada pelajar, ada yang sudah tamat SMP dan SMA. Asalnya ada yang dari Mampang, ada dari Pancoran," kata Supriadi

"Sementara ini kami amankan dan kami serahkan ke Polsek Kebayoran Baru. Barang bukti tadi ada celurit, ada stik golf," pungkasnya.

Baca juga: Polisi Buru Pelajar yang Diduga Pelaku Utama dalam Tawuran yang Tewaskan Remaja di Kemayoran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com