Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Rekomendasi Coffee Shop di Tangerang dan Tangsel

Kompas.com - 29/05/2022, 00:00 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nongkrong di coffee shop kini sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat yang tinggal di perkotaan. Tidak heran bila banyak coffee shop yang muncul di tiap sudut kota.

Tak terkecuali Tangerang dan Tangerang Selatan. Banyak coffee shop Tangerang dan Tangerang Selatan, mulai dari tempat ngopi sederhana sampai kafe yang mewah. 

Jika bosan dengan suasana ngopi yang itu-itu saja, ada baiknya Anda coba mengunjungi coffee shop berikut ini.

Kolepa

Di Kolepa, pengunjung tidak hanya bisa ngopi namun juga bermain mini golf di sekeliling kafe. Selain itu ada hamparan rerumputan yang luas di sana. 

Anda juga bisa berfoto dengan latar hamparan rumput. Jika ingin mencoba bermain mini golf, tarif per orangnya adalah sekitar Rp 100.000 pada hari kerja, dan sekitar Rp 150.000 pada akhir pekan.

Alamatnya ada di Jalan Jombang Raya Nomor 44, Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten. Jam bukanya dari pukul 08.00 WIB -22.00 WIB.

After Friday Coffee

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by After Friday Coffee (@journal.afterfriday)

Coffee shop yang satu ini berkonsep minimalis namun tampak elegan. Dinding dan meja kursinya berwarna hitam putih sehingga membuat nuansa kafe ini rapih.

Tempatnya memang tidak begitu luas. Namun yang menarik ialah jendela kaca yang menghadap ke luar. Ada pemandangan rerumputan di luar jendela sehingga semakin betah pengunjung berlama-lama di sini.

Salah satu minuman andalan dari coffee shop ini adalah Grey Af yakni minuman kopi natural charcoal latte dengan cita rasa kopi yang cukup kuat. 

Lokasinya ada di Gading Serpong, Tangerang. Buka setiap hari dari pukul 07.00-19.00 WIB.

Baca juga: Yuk, Coba Ngabuburit dengan Jelajah Virtual Tempat Kopi di Jakarta

Kebun Latte

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kebun Latte (@kebunlatte)

Ngopi di Kebun Latte memang serasa ngopi di hutan. Sebab, nuansanya dibuat mirip seperti di hutan. Banyak pepohonan di sepanjang area Kebun Latte. Selain itu kursi dan tempat duduknya dibuat sederhana sehingga menampilkan kesan asri.

Menu yang ditawarkan ada banyak namun yang menjadi primadonanya yaitu Es Kopi Kebun dan Es Kopi Pandan yang hanya dihargai Rp 18.000 saja.

Lokasinya ada di Ciater, Serpong, Tangerang. Buka setiap hari dari pukul 08.00-22.00 WIB.

Kopi Bajawa Flores 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kopi Bajawa Flores (@kopibajawaflores.id)

Ngopi di sini serasa ngopi di Flores. Begitulah kesan pertama ketika masuk ke area kafe. 

Di dalam kafe tampak desain interior ala Nusa Tenggara Timur. Mulai dari dinding sampai lantainya dibuat semirip mungkin dengan motif kerajinan asal Flores. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com