Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Perubahan Rute KRL, Penumpang Berjubel di Stasiun Manggarai

Kompas.com - 29/05/2022, 06:48 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan rute kereta api listrik (KRL) Commuterline di lintas Cikarang/Bekasi dan Bogor/Depok/Nambo, serta kebijakan transit untuk pengguna di Stasiun Manggarai dimulai pada Sabtu (28/5/2022) kemarin.

Hal itu diberlakukan seiring dengan pelaksanaan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai yang bertujuan untuk mengoptimalkan layanan KAI Group di stasiun tersebut.

Namun, imbas diberlakukannya SO itu, penumpang KRL menjadi berjubel di Stasiun Manggarai pada hari pertama pelaksanaan.

Penumpang kebingungan

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Stasiun Manggarai pada Sabtu kemarin sekitar pukul 12.20 WIB, tampak antrean perpindahan penumpang dari KRL relasi Bogor menuju peron 6 dan 7 mengalami kepadatan.

Baca juga: Hari Pertama Perubahan Rute KRL, Begini Komentar Penumpang di Stasiun Manggarai

Peron 6 dan 7 melayani tujuan ke arah Tanah Abang, Duri, Angke, Kampung Bandan, Bekasi dan Cikarang.

Sementara, KRL relasi Bogor awalnya turun di peron 10, 11, 12, dan 13.

Tampak petugas PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) maupun TNI memberikan arahan kepada para penumpang yang hendak transit ke tujuan masing-masing.

Salah satu penumpang dari Kalibata, Andi (26), mengaku kesulitan saat pindah dari satu peron ke peron lain karena perubahan rute KRL.

"Jadi harus bolak-balik. Biasanya langsung ke Sudirman, nah ini jadi harus transit. Apalagi nanti pas mau pulangnya, begitu juga pasti," kata Andi di Stasiun Manggarai, Sabtu kemarin.

Baca juga: Catat! Ini Perubahan Rute KRL Lintas Bogor dan Bekasi yang Berlaku Mulai Hari Ini

Kendati demikian, Andi memaklumi penumpukan itu terjadi lantaran ada penyesuaian para penumpang terhadap perubahan rute KRL

"Ada penumpukan, ya lumayan rapi tapi agak macet. Tadi juga sempat ditahan dulu sebelum masuk peron bawah (peron 6)," ujar Andi.

Penumpang lainnya, Rini, menyebut perubahan rute KRL membuat dirinya kebingungan untuk berpindah ke rangkaian KRL lainnya. Ia berangkat dari Depok hendak menuju Tanah Abang.

"Bikin bingung aja ini, soalnya ramai banget orang-orang yang mau transit. Saya ini mau ke Tanah Abang," kata Rini.

Rini sebenarnya telah mengetahui perubahan rute KRL. Akan tetapi, kata dia, karena ini hari pertama pemberlakuan kebijakan, banyak penumpang yang kebingungan.

"Iya sudah tahu (informasi perubahan rute KRL). Tapi ngerasain-nya ini jadi kayak gimana gitu, ramai benar. Kelihatan penumpang lainnya juga kebingungan soalnya banyak yang nanya-nanya ke petugas," ujar Rini.

Baca juga: Rute KRL Berubah, Penumpang Masih Banyak yang Terbebani Jadwal Keberangkatan

Sistem buka tutup di peron 6 dan 7

Akibat penumpukan di peron 6 dan 7, petugas menerapkan sistem buka tutup di lantai dua atau akses memasuki dua peron tersebut.

Petugas menutup jalan menggunakan rantai berwarna kuning yang dibentangkan di sisi kiri dan kanan di dua akses menuju area peron tersebut.

Hal itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang di dalam peron.

Para penumpang yang antre di peron 6 dan 7 Stasiun Manggarai terpantau tertib dengan berdiri di barisan yang telah disediakan petugas sebelum berpindah kereta.

Salah satu penumpang KRL dari Bogor yang transit di Stasiun Manggarai, Taufik mengatakan, perubahan rute KRL membuat stasiun dipadati penumpang.

Baca juga: Rute Terbaru KRL yang Berlaku Mulai 28 Mei 2022

"Mau ke Sudirman, biasanya enggak transit. Sekarang transit, agak macet sih banyak orang," ujar Taufik.

Kendati demikian, Taufik mengatakan, petugas mengatur penumpang berbaris dengan rapi yang berdiri di atas garis pembatas yang telah disediakan petugas.

"Penumpang yang mau transit diatur dengan rapi sih, tapi ya semoga lebih baik aja lah. Khawatir di hari kerja kepadatan penumpang lebih dari ini," ujar Taufik.

Transit di Manggarai tak perlu menyeberang rel

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, telah dipersiapkan skema vertikal untuk mobilisasi pengguna di Stasiun Manggarai.

Baca juga: Hari Senin Diperkirakan Padat Imbas Rute Baru KRL, 3 Kereta Standby di Bukit Duri

"Saat ini pengguna jasa commuter line yang akan transit di Stasiun Manggarai, cukup naik atau turun dengan vertikal. Pengguna tidak lagi harus menyeberangi rel," kata Anne dalam keterangannya,Sabtu kemarin.

Anne menyebut, skema tersebut akan meningkatkan keamanan para pengguna yang hendak transit di Stasiun Manggarai.

"Jadi ini akan sangat mendukung keselamatan 120.000-200.000 pengguna jasa commuter line ketika melakukan transit," ucap Anne.

Menurut dia, skema ini diberlakukan lantaran Stasiun Manggarai kini menjadi stasiun transit yang dilalui berbagai rute kereta.

"Saat ini di Manggarai ada tiga lantai, lantai, pertama itu adalah peron 6 dan 7, semua akan melayani kereta yang datang dari Bekasi menuju Sudirman, Tanah Abang, Kampung Bandan, dan Angke," kata Anne.

Baca juga: Mulai Sabtu Ini, Rute Perjalanan KRL Berubah, Catat Rinciannya

"Lantai 2 adalah untuk tempat mobilisasi dari pengguna jasa commuter line untuk transit naik atau turun. Sementara lantai 3 adalah, jalur 10 sampai 12 yang akan melayani jalur Bogor sampai Jakarta kota PP," ucap Anne.

Lebih lanjut, Anne mengatakan, setelah pemberlakuan SO ke-5 di Stasiun Manggarai, jam operasional KRL tetap beroperasi mulai pukul 04.00 WIB sampai 00.00 WIB.

"Dengan total perjalanan 1.054, tidak berkurang," kata Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com