Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Marunda Kepu Masih Alami Krisis Air Bersih

Kompas.com - 29/05/2022, 07:42 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih masih terjadi di permukiman warga Marunda Kepu, RW 07 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Hingga hari ini, aliran air bersih yang disalurkan PT Aetra Air Jakarta masih sulit didapatkan warga setempat setelah krisis terjadi sebulan lebih. Ketua RT 09 RW 07 Marunda Habibah mengatakan, saat ini krisis air bersih terjadi meski sudah ada titik terang.

Baca juga: Sudah Sebulan 400 KK di Kampung Nelayan Marunda Alami Krisis Air Bersih

Keran-keran di rumah warga sudah mulai menyala di beberapa waktu, meski sisanya air yang mengalir belum stabil.

"Kalau sekarang ada yang keluar ada yang enggak. Kalo di rumah saya udah keluar (airnya), tapi itu kadang-kadang mati," ucap Habibah saat dikonfirmasi, dikutip dari TribunJakarta.com, Sabtu (28/5/2022).

"Pagi subuh hidup, entar mati siangnya. Nanti hidup-hidup lagi habis maghrib," sambung dia.

Menurut Habibah, kondisi air PAM yang kerap mati sudah mulai terjadi sekitar tiga hari belakangan. Seiring hal tersebut, bantuan air dari Aetra dan PAM Jaya juga masih rutin disalurkan.

Meski demikian, warga sudah mulai merasakan kelelahan saat harus mengambil air bergalon-galon dan membawanya ke rumah masing-masing.

"Mungkin pada kecapekan juga yang pada ngambil. Jadi lebih milih nunggu air di rumahnya keluar walaupun kecil," kata Habibah.

Baca juga: Ironi Krisis Air di Jakarta Saat Banjir Tak Henti Melanda...

Habibah pun berharap kondisi air PAM di Marunda Kepu benar-benar normal kembali dalam waktu dekat.

Masalah perbaikan pipa

Diberitakan sebelumnya, krisis air bersih yang terjadi di wilayah RT 08 dan RT 09, RW 07 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, disebabkan adanya perbaikan jaringan perpipaan di lokasi.

Pekerjaan itu dilakukan PT Aetra Air Jakarta selaku perusahaan penyuplai air bersih di wilayah setempat.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, perbaikan jaringan perpipaan itu sudah hampir rampung.

"Di situ ada perbaikan dari Aetra, hari ini sudah hampir sampai ujung perbaikannya," kata Ali, Selasa (24/5/2022).

Ali menuturkan, jaringan perpipaan air bersih selama ini sebenarnya sudah terpasang di sekitaran RW 07 Marunda. Namun, beberapa waktu belakangan ini air tidak mengalir lantaran terkendala proyek perbaikan tersebut.

"Itu hanya booster-nya, perbaikannya saja. Jadi perpipaannya sebenarnya sudah ada. Cuma karena ada perbaikan, makanya air jadi enggak mengalir," jelas Ali.

Untuk memenuhi kebutuhan warga setempat, setiap harinya dikirimkan empat sampai enam truk air bersih baik dari Aetra maupun PAM Jaya. Ali pun mengklaim warga di sana tidak terlalu terkendala soal pasokan air bersih.

"Jadi kebutuhan air sebenarnya tidak terkendala terlalu serius. Cuma bedanya jadi pakai mobil tangki," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Krisis Air Bersih Masih Berlanjut di Marunda Kepu, Warga: Kerannya Sekarang Mati-Nyala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com