BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 19 ekor hewan ternak sapi di Kota Bekasi telah terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kabid Perternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi Wadi Rima menjelaskan, 19 hewan ternak sapi yang terdeteksi menderita PMK itu berada di dua wilayah, yakni di Aren Jaya, Bekasi Timur dan Jatiluhur, Jatiasih.
"Di Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, itu ada 8 ekor yang terjangkit PMK. Kemudian, kami juga ada laporan di Kelurahan Jatiluhur, ada 11 ekor," kata Wadi saat dihubungin wartawan, Minggu (29/5/2022).
Baca juga: PMK di Aceh, Peternak Berharap Segera Dapat Bantuan Obat dan Vaksin dari Pemerintah
Wadi menjelaskan, temuan penyakit itu bermula ketika seorang peternak yang sudah memiliki 40 ekor sapi datang ke DKPPP dan berniat untuk menambah empat ekor sapi lagi.
Mendapat kabar tersebut, Wadi pun menjelaskan kepada peternak itu untuk menahan keinginan menambah jumlah hewan ternak miliknya.
"Kami bilang ke peternak, ini ditahan dulu. Jangan (tambah) dulu. Ini lagi booming wabah PMK," tutur Wadi.
Baca juga: MUI Siapkan Panduan untuk Antisipasi Hewan Kurban Terkena PMK
Mendapat instruksi tersebut, peternak pun setuju dan justru meminta kepada DKPPP untuk melakukan pengecekan terhadap semua hewan ternak miliknya.
"Akhirnya seminggu setelah itu, dia hubungi saya, minta dicek ternaknya. Kemudian datang lima orang untuk melakukan pengecekan dan semua sapi-sapinya sehat," lanjut Wadi.
Namun, dua hari berselang, peternak tersebut kembali melapor ke DKPPP, bahwa 8 ekor sapi miliknya mengeluarkan air liur yang cukup banyak.
Pihak DKPPP kembali melakukan pengecekan dan menemukan penyakit di sapi milik peternak tersebut.
Selanjutnya, DKPPP memisahkan sapi yang sakit tersebut dari sapi-sapi yang kondisinya sehat. Adapun DKPPP juga langsung memotong dua ekor sapi yang kondisinya sudah parah.
"Yang dua itu dipotong karena kelihatannya sudah parah. Nah, sementara yang sisanya ini ada perbaikan. Kita tunggu sampai dua minggu ke depan," ungkap Wadi.
Wadi mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan kepada sapi-sapi yang belum dipotong dan berharap ada perubahan terkait dengan PMK yang sudah masuk ke wilayah Kota Bekasi.
"Mudah-mudahan, dalam dua minggu, ada perubahan. Karena kita juga memberikan vitamin, bersih-bersih kadang, juga ternak harus dijemur," tutur Wadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.