Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ketiga Perubahan Rute KRL, Penumpang Masih Kebingungan dan Berangkat Lebih Pagi

Kompas.com - 30/05/2022, 11:10 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna kereta rel listrik (KRL) masih bingung terkait perubahan rute di lintas Cikarang/Bekasi dan Bogor/Depok/Nambo yang menyebabkan kebijakan transit di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Waku Paridi (30), salah satu pengguna KRL, mengatakan bahwa ia masih bingung harus transit ke peron mana. Ia dari Cikarang hendak menuju Jakarta Kota.

"Saya dari Cikarang mau ke Jakarta Kota. Dulu kan langsung ada di Manggarai, tapi sekarang enggak ada," ujar Waku di Stasiun Manggarai, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Rute Baru KRL, Kepadatan Penumpang Terjadi di Main Hall Stasiun Manggarai Senin Pagi

Sesampainya di Stasiun Manggarai, Waku harus pindah ke peron 10 atau 11 untuk menuju Jakarta Kota.

"Enggak langsung sampai juga keretanya. Kadang bingung harus peron ke berapa, jadi tanya-tanya dulu. Tapi karena belum terbiasa jadi butuh proses saja. Butuh adaptasi," kata Waku.

Hal sama juga diungkapkan pengguna KRL lain, Uci (30). Uci dari arah Bogor hendak menuju Tangerang.

"Saya biasa di jalur 6 Stasiun manggarai, ini pun transit. Biasanya kan enggak diarahin, tapi karena ada perubahan, jadinya membingungkan dan bikin saya muter-muter saja," ujar Uci.

Baca juga: Informasikan Rute Baru KRL, Petugas Stasiun Manggarai Pasang Papan Penunjuk di Dada

Sementara itu, pengguna KRL yang lain, Tiara (23), mengatakan bahwa rute baru ini mengakibatkan waktu perjalanannya menjadi lebih lama. Ia dari Bogor hendak menuju Jakarta Kota.

"Jadi agak lama saja. Kalau awalnya sejam mau ke sana, sekarang jadi sejam lebih, jadi harus berangkat lebih pagi," ujar Tiara.

Perubahan rute KRL Commuterline di lintas Cikarang/Bekasi dan Bogor/Depok/Nambo yang menyebabkan kebijakan transit untuk pengguna di Stasiun Manggarai telah memasuki hari ketiga, Senin ini.

Kepadatan pengguna terjadi di jalan penghubung peron menuju 6 dan 7 atau tepat di main hall Stasiun Manggarai, Senin pagi.

Namun, kepadatan masih bisa terurai. Tidak terjadi desak-desakan antarpengguna.

Baca juga: Rute KRL Berubah, Stasiun Tanah Abang Tetap Padat seperti Biasa

Perubahan rute terjadi seiring rencana pelaksanaan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai untuk menjadikan stasiun tersebut sebagai stasiun sentral.

Perubahan rute terjadi pada lintas Bogor/Depok dan Cikarang/Bekasi. Adapun untuk lintas Rangkasbitung, lintas Tangerang, dan KA Bandara Soekarno-Hatta tidak ada perubahan rute.

Vice President (VP) Corporate Communication Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, dalam pelaksanaan SO ke-5 tersebut, perjalanan KRL lintas Bogor hanya melayani relasi Bogor, Depok, dan Nambo menuju Jakarta Kota melalui Stasiun Manggarai.

"Seluruh perjalanan KRL pada lintas tersebut akan dilayani di peron jalur 10, 11, 12, dan 13 Stasiun Manggarai," ujar Anne.

Baca juga: Perubahan Rute KRL, Stasiun Bekasi Padat, Banyak Penumpang Buru-buru agar Tak Tertinggal Kereta

Dengan demikian, rute KRL Commuterline yang menuju Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Kampung Bandan dihapus.

"Para pengguna yang akan menuju Stasiun Sudirman, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Jatinegara, dan Stasiun Bekasi dapat melakukan transit di Stasiun Manggarai dan menunggu keberangkatan KRL di peron jalur 6 atau 7," ucap Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com