Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2022, 13:49 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi memantau 17 sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) secara intensif.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Kota Bekasi, Wadi Rima menjelaskan, sapi yang terjangkit PMK sudah menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.

"Semua sapi yang positif PMK sudah dilakukan pengobatan, pemberian vitamin, juga dilakukan (penyemprotan) disinfektan. Sampai sekarang, ada perubahan ke arah sembuh," ujar Wadi, dalam keterangannya, Senin (30/5/2022).

Baca juga: 19 Hewan Ternak di Kota Bekasi Terdeteksi Terjangkit PMK

Adapun DKPPP Kota Bekasi mencatat ada 19 sapi yang terjangkit PMK. Namun, dua ekor sapi sudah dipotong oleh peternak karena menunjukkan gejala yang parah.

"Yang dua itu dipotong karena kelihatannya sudah parah. Nah, sementara yang sisanya ini ada perbaikan. Kita tunggu sampai dua minggu ke depan," ungkap Wadi.

Wadi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap sapi-sapi yang belum dipotong dan berharap ada perubahan.

"Mudah-mudahan, dalam dua minggu, ada perubahan. Karena kita juga memberikan vitamin, bersih-bersih kandang juga," tutur Wadi.

Diketahui temuan PMK di Kota Bekasi bermula ketika seorang peternak yang sudah memiliki 40 ekor sapi datang ke DKPPP dan berniat untuk menambah empat ekor sapi.

Wadi pun menjelaskan kepada peternak itu untuk menahan keinginan untuk menambah jumlah hewan ternak.

"Kami bilang ke peternak, ini ditahan dulu. Jangan (tambah) dulu. Ini lagi booming wabah PMK," tutur Wadi.

Baca juga: 2.816 Hewan Ternak Terpapar Virus PMK di Jawa Barat

Peternak itu pun setuju dan justru meminta kepada DKPPP untuk melakukan pengecekan terhadap semua hewan ternak miliknya.

"Akhirnya seminggu setelah itu, dia hubungi saya, minta dicek ternaknya. Kemudian datang lima orang untuk melakukan pengecekan dan semua sapi-sapinya sehat," lanjut Wadi.

Namun, dua hari berselang, peternak tersebut kembali melapor ke DKPPP, bahwa 8 ekor sapi mengeluarkan air liur yang cukup banyak.

DKPPP kembali melakukan pengecekan dan sapi milik peternak tersebut dikonfirmasi positif PMK.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadi Korban 'Bullying' Senior, Siswa SMAN di Tebet Sampai Didatangi Pelaku ke Rumah

Jadi Korban "Bullying" Senior, Siswa SMAN di Tebet Sampai Didatangi Pelaku ke Rumah

Megapolitan
Bohongi Tenaga Medis RS Polri, Penganiaya Balita di Kramatjati Sebut Korban Terluka karena Terjatuh

Bohongi Tenaga Medis RS Polri, Penganiaya Balita di Kramatjati Sebut Korban Terluka karena Terjatuh

Megapolitan
Gelar Olah TKP, Polisi Cari Penyebab WN Jepang Tewas di Hotel Jaksel

Gelar Olah TKP, Polisi Cari Penyebab WN Jepang Tewas di Hotel Jaksel

Megapolitan
Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Alami Luka Lebam

Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Alami Luka Lebam

Megapolitan
D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

Megapolitan
Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Megapolitan
Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Megapolitan
Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Megapolitan
Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban 'Bullying' Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban "Bullying" Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Megapolitan
Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Megapolitan
Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Megapolitan
Pemakaman 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa, Ibunda: Mama Ikhlaskan Kamu Nak

Pemakaman 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa, Ibunda: Mama Ikhlaskan Kamu Nak

Megapolitan
Jenazah Empat Anak yang Dibunuh Ayah Kandungnya akan Dimakamkan di TPU Perigi Sawangan

Jenazah Empat Anak yang Dibunuh Ayah Kandungnya akan Dimakamkan di TPU Perigi Sawangan

Megapolitan
Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ingin Datangi Pemakaman Anak-anaknya

Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ingin Datangi Pemakaman Anak-anaknya

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com