Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Indonesia Bersatu Ungkap Kriteria Calon Pemimpin Jakarta untuk Pilkada 2024

Kompas.com - 31/05/2022, 09:12 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tingkat DKI Jakarta yang terdiri dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DKI, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI, dan DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI, mengungkapkan kriteria calon pemimpin Ibu Kota untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Ketua DPW PAN Provinsi DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio mengatakan, KIB tingkat DKI tidak ingin terburu-buru dalam menentukan calon pemimpin itu.

Namun, Eko melanjutkan bahwa KIB tingkat DKI tidak akan luput membahas persiapan Pilkada mendatang.

"Tentunya (Pilkada 2024) akan kami bahas, tetapi sementara adalah kami menebalkan pernyataan dari ketua umum kami agar satu visi misi," ujar Eko di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu Tingkat DKI Fokus Bahas RUU Kekhususan Jakarta hingga Pilkada 2024

Eko menuturkan, KIB ingin calon pemimpin DKI nanti bisa berkontribusi baik bagi masyarakat Jakarta.

"Koalisi ini berharap menjadi tempat, rumahnya para pemimpin-pemimpin di negara ini, atau pemimpin yang ingin memimpin jakarta kami persilakan juga untuk bergabung kami, tapi dengan syarat memberikan kontribusi baik untuk masyarakat Jakarta," tutur Eko.

Eko menegaskan, KIB belum mau memberikan bocoran nama-nama calon gubernur DKI yang akan mereka usung atau usulkan pada Pilkada 2024.

"Kalau bicara kriteria, bagaimana (pemimpin) memberikan kontribusi ke umat. Pasti ada (usulan), tapi nanti baru akan kami berikan, sekarang belum," kata Eko.

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu Tingkat DKI Buka Diri, Eko Patrio: PDIP Mau Gabung Juga Boleh...

Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menambahkan, pada prinsipnya, KIB di tingkat Provinsi DKI Jakarta ingin bersama-sama membuat sesuatu yang baru bagi masyarakat Jakarta.

"Agar koalisi ini berguna buat masyarakat. Meningkatkan derajat kesehatan, kesejahteraan, dan paling penting bisa ikut menata Jakarta ke depan agar lebih baik lagi," kata Zaki.

Sementara itu, Plt Ketua DPW PPP DKI Farhan Hasan Al Amri mengatakan, KIB juga fokus berusaha memecahkan isu polarisasi.

"Salah satu permasalahan bangsa kita adalah polarisasi anak bangsa yang tidak kunjung berakhir sampai saat ini, dan KIB insya Allah akan menjadi pemecah jalan buntu antara kelompok cebong dan kadrun," kata Farhan.

Baca juga: PAN, Golkar, dan PPP DKI Samakan Visi Misi, Tebalkan Koalisi Indonesia Bersatu

Untuk diketahui, PAN, PPP, dan Golkar sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu di Rumah Heritage Jakarta pada Kamis (12/5/2022) malam.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebutkan, koalisi itu fokus membahas berbagai agenda politik dan persiapan Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com