Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bogor Wajibkan ASN Gunakan Produk Lokal Setiap Selasa

Kompas.com - 31/05/2022, 20:16 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, membuat aturan baru bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) dalam menggunakan seragam pakaian dinas.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, dirinya telah mengesahkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 30 Tahun 2022, di mana setiap hari Selasa seluruh ASN diwajibkan untuk menggunakan pakaian kasual produk industri kreatif dalam negeri.

Bima menjelaskan, dibuatnya aturan baru itu bertujuan untuk membangkitkan kembali geliat industri UMKM Kota Bogor dengan mengangkat potensi produk lokal.

Baca juga: Sidak ke Pasar Anyar Bogor, KSAD Dudung Temukan Pedagang Jual Minyak Goreng di Atas HET

"Setiap hari Selasa melalui Perwali saya perintahkan dan wajibkan seluruh ASN untuk menggunakan produk lokal. Boleh pakai sneakers, boleh pakai hoodie, boleh pakai apapun, tapi buatan lokal," kata Bima, Selasa (31/5/2022).

"Jadi kita dorong produk-produk lokal yang perlu dikembangkan, jadi bukan asal produk lokal yang sudah masuk departement store atau mal," sambung Bima.

Bima mencontohkan, jika ada salah satu ASN yang membelanjakan produk lokal minimal Rp 500 ribu, maka akan ada perputaran uang sebesar Rp 3,5 miliar.

Baca juga: Wapres Ingin Produk Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri: Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?

Belum lagi, tambah Bima, bicara soal belanja baju batik buatan lokal khusus untuk dipakai di hari Jumat.

"Jadi kalau hari ini sampai minggu depan semua ASN belanja produk lokal, ada perputaran uang Rp 3,5 miliar. Jadi ASN harus jadi kekuatan terdepan untuk membangkitkan local pride," sebutnya.

Ke depan, lanjut Bima, Pemkot Bogor akan memfasilitasi para pelaku clothing industries di Kota Bogor untuk membuat sebuah even besar.

"Mereka minta di-support untuk membuat acara clothing festival yang setiap tahun ada. Dua tahun ini kan vacum, nah kita akan geliatkan kembali. Bulan depan kita akan buat clothing festival terbesar di Kota Bogor," pungkas Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com