BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi meringkus B, seorang pedagang es buah yang menjadi membunuh preman berinisial N alias Jack (43) di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (24/5/2022) lalu.
"Sudah dijemput tim Polda dan Polres, sekarang posisi sudah di Polda," kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan melalui pesan singkat, Kamis (2/6/2022).
Pelaku diringkus setelah pihak keluarga menyerahkan dia ke polisi.
"Ya, (pelaku) lari ke Palembang, terus sama keluarganya diserahkan ke Polsek setempat (di Palembang)," lanjut Gidion.
Baca juga: Tewasnya Preman di Tangan Pedagang Es Buah di Cikarang yang Kesal Gerobaknya Ditabrak
Kasus pembunuhan tersebut kini sudah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya untuk diproses lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, N alias Jack ditemukan tewas di Kampung Pulo Kapuk RT 002 RW 005 Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara.
Jack yang dikenal sebagai preman itu tewas dalam kondisi tubuh bersimbah darah akibat luka di tangan dan punggung.
Jack tewas ditusuk oleh pedagang es buah saat keduanya berselisih.
Baca juga: Marah Gerobaknya Ditabrak, Pedagang Es Buah di Cikarang Tusuk Pengendara Motor hingga Tewas
Kapolsek Cikarang Utara Kompol Mustakim menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada sore hari, sekitar pukul 17.30 WIB, di pinggir jalan raya.
Kejadian bermula ketika korban yang diduga mabuk menabrak gerobak dagangan pelaku. Korban terjatuh di dekat gerobak pelaku.
"Kemudian terjadi cekcok mulut yang berujung perkelahian," ucap Mustakim.
Pelaku kemudian mengeluarkan senjata tajam yang disimpan di gerobak dagangan.
Baca juga: Pengendara Motor yang Ditusuk Pedagang Es Buah di Cikarang Dikenal sebagai Preman
Saat itu, korban yang melihat pelaku memegang senjata tajam berupaya melarikan diri meninggalkan motornya. Korban berupaya kabur dengan langsung menumpangi motor temannya.
Mustakim mengemukakan, korban ditusuk dari belakang saat berupaya kabur dengan diboncengi temannya itu.
Korban sempat dibawa ke klinik, kemudian dirujuk ke rumah sakit, tetapi tak dapat diselamatkan karena diduga kehilangan banyak darah ketika dalam perjalanan ke RS.
"Korban sempat dibawa ke klinik, lalu ke RS, pas sampai sana baru meninggal. Bukan meninggal di TKP," pungkas Mustakim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.