Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah M Taufik soal Dukung Anies Jadi Capres, Nasdem: Jangan Ngarang

Kompas.com - 02/06/2022, 15:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem menyatakan terbuka dengan keinginan politisi Gerindra M Taufik untuk bergabung ke partai besutan Surya Paloh itu.

Meski demikian, Nasdem menegaskan belum tentu mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 sesuai harapan M Taufik.

Sekjen Partai Nasdem Johnny G Platte mengatakan, sampai saat ini Nasdem belum punya jagoan khusus yang akan diusung sebagai calon presiden.

Kesempatan untuk diusung Nasdem masih terbuka untuk semua calon kandidat. 

"Nasdem aja belum ngomong capresnya siapa. Jangan ngarang-ngarang," kata Johnny kepada Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Mantap Tinggalkan Gerindra, M Taufik Pilih Nasdem agar Bisa Dukung Anies Jadi Capres

Johnny pun menegaskan rencana bergabungnya M Taufik dengan Nasdem bukanlah suatu hal yang spesial.

Sebab, ada banyak masyarakat dari berbagai penjuru Indonesia yang bergabung dengan Nasdem setiap harinya.

"Banyak banget yang mau masuk Nasdem. Saya ini mengurus jutaan KTA (kartu tanda anggota)," kata Johnny.

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menambahkan, partainya terbuka untuk menerima M Taufik yang dalam waktu dekat akan hengkang dari Partai Gerindra.

Namun, ia berharap niat M Taufik bergabung ke Nasdem tak sekadar didasari dukungan kepada orang per orang.

"Karena Nasdem sendiri kan dalam menentukan calon yang kita dukung itu berdasarkan elektabilitas, kesamaan visi dan misi. Itu yang jadi ukuran Nasdem juga. Enggak semata-mata hanya karena kesukaan pada satu oknum," kata Irma.

Baca juga: Taufik Akan Hengkang dari Gerindra, Desmond: Bersyukur Kita, Bagi Kita Biasa Saja Dia

Irma pun menegaskan, sampai saat ini belum diketahui siapa calon yang layak diusung Nasdem untuk Pilpres 2024.

Apalagi waktu penyelenggaraan pilpres juga masih cukup jauh dan banyak dinamika yang bisa terjadi.

Belum diketahui pasti siapa calon presiden yang memiliki elektabilitas tertinggi pada Pilpres nanti.

"Kalau hanya kesukaan pada satu oknum, tapi elektabilitasnya enggak mendukung kan rugi. Sementara Nasdem itu selalu menang di tiap pilkada karena Nasdem memahami kemauan rakyat," ucap Irma.

Baca juga: Akhir Kisah M Taufik di Jajaran Pimpinan DPRD DKI, Putuskan Berlabuh di Partai Lain Setelah Jabatannya Dicopot Gerindra

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com