Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Ditegur karena Ngebut di Jalan Kompleks, Pengendara Mobil Pukul Warga

Kompas.com - 02/06/2022, 16:02 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria pengendara mobil memukul seorang warga di Perumahan Taman Sari Puspa, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, beredar di media sosial.

Di awal video terlihat seorang warga di kompleks tersebut sedang berdiri di depan rumahnya.

Tidak lama kemudian, sebuah mobil berwarna putih yang melaju kencang melintas di depan rumah warga tersebut.

Melihat mobil melintas dengan kecepatan tinggi, warga tersebut diduga menegur pengendara mobil putih itu.

Baca juga: Calon Bintara Polda Metro yang Mengaku Digagalkan Disebut Tak Buta Warna dan Berprestasi

Tak lama berselang, pengemudi mobil mundur dan memberhentikan kendaraannya tepat di depan rumah warga tersebut.

Setelah itu, seorang warga lain mendatangi mobil pelaku dan ikut menegur pelaku.

Pengemudi mobil kemudian turun dan langsung memukul wajah warga yang ikut menegurnya.

Keduanya kemudian dilerai. Setelah dilerai, pengemudi mobil kembali masuk ke mobilnya dan bergegas meninggalkan lokasi.

Baca juga: Puskesmas Jatinegara Tolak Tangani Bayi yang Ditemukan di Kali Ciliwung, Ini Alasannya

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Satirin membenarkan ada kejadian penganiayaan tersebut.

Satirin mengatakan bahwa kasus pemukulan itu terjadi pada Sabtu (28/5/2022) lalu.

"Tanggal 28 (Mei) itu di (kamera) CCTV, yang pasti korban sudah melaporkan dan harusnya diminta keterangan membawa saksi yang terlihat, tapi ada halangan, jadi mundur ke hari Jumat (3 Juni)," kata Satirin kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Satirin mengungkapkan, pelaku ditegur karena berkendara dengan kecepatan tinggi hingga hampir menyerempet motor.

"Yang pasti ada motor, ada mobil. Itu (mobil) jalannya terlalu cepat, mau serempetan, akhirnya ditegur, (pelaku) enggak terima," ungkap dia.

Baca juga: Bantah M Taufik soal Dukung Anies Jadi Capres, Nasdem: Jangan Ngarang

Akibat pemukulan tersebut, korban perlu mendapatkan perawatan karena mengalami luka di bibir.

Satirin belum dapat menjelaskan identitas pelaku dan kronologi peristiwa tersebut secara terperinci.

Namun dugaan sementara, korban dan pelaku merupakan tetangga satu kompleks.

"Informasi awal, kayaknya satu kompleks," ucap Satirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com