Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif 2 Pembunuh Pria di Karang Tengah, Sakit Hati dan Cemburu Korban Ajak Pelaku Wanita Berhubungan Badan

Kompas.com - 03/06/2022, 16:12 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa motif pembunuhan pria berinisial BS yang jasadnya ditemukan di pinggir jalan kawasan Puri 11, Karang Tengah, Tangerang, karena sakit hati dan cemburu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, pelaku laki-laki berinisial FR mengaku cemburu terhadap korban yang masih menghubungi kekasihnya, yakni pelaku perempuan berinisial DF.

Sementara itu, DF mengaku sakit hati karena korban, yang merupakan mantan pacarnya, masih berusaha menghubunginya dan bahkan mengajaknya berhubungan badan.

"Terkait dengan kasus ini, motif terjadinya kasus ini adalah tersangka sakit hati dan cemburu terhadap korban," ujar Zulpan kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Pria yang Jasadnya Ditemukan di Karang Tengah Tangerang

Atas dasar itu, FR meminta DF untuk mengajak korban bertemu di Kompleks Fortune, Ciledug, Tangerang.

Setelah itu, DF mengajak korban ke kawasan Puri 11, Karang Tengah, Tangerang, tempat terjadinya pembunuhan.

"Tersangka FR sudah menunggu di Puri 11 untuk membunuh korban. Pada saat tersangka FR dan korban bertemu, tersangka DF kabur menggunakan motor milik FR," ungkap Zulpan.

Sementara itu, FR menyerang korban menggunakan martil sebanyak tiga kali hingga tewas dan mendorongnya ke semak-semak.

Baca juga: Pria yang Jasadnya Ditemukan di Karang Tengah Dibunuh Mantan Pacar dan Kekasih Baru

Zulpan menambahkan, pelaku juga melukai korban menggunakan senjata tajam jenis cutter untuk memastikan korban meninggal dunia.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho sebelumnya mengatakan bahwa mayat BS ditemukan warga setempat pada Rabu (1/6/2022) pagi.

"Tadi pagi kami menerima informasi dari sekuriti perumahan Puri 11, Karang Tengah, bahwa telah ditemukan (mayat) seorang laki-laki tidak dikenal karena tanpa identitas di pinggir jalan menuju ke arah Tol Merak," kata Zain kepada wartawan, Rabu.

Baca juga: Mayat Pria dengan Wajah Tersayat-sayat Ditemukan di Karang Tengah

Setelah menerima laporan tersebut, polisi langsung mendatangi lokasi penemuan mayat dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari situ, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat tersebut.

"Dari hasil olah TKP sementara, memang ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," kata Zain.

Kepolisian kemudian melakukan penyelidikan terkait dugaan pembunuhan tersebut dan menangkap dua orang tersangka berinisial FR dan DF.

Kini, FR dan DF sudah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya dijerat Pasal 340, Pasal 365, dan Pasal 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com