JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Manggarai direncanakan akan menjadi stasiun sentral yang terintegrasi dengan pengembangan Kawasan Transit Oriented Development (TOD). Pada tahap awal, stasiun tersebut telah diterapkan switch over (SO) ke-5 atau perubahan rute operasi pelayanan.
Akibatnya, terjadi perubahan rute seiring rencana pelaksanaan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai untuk menjadikan stasiun tersebut sebagai stasiun sentral. Perubahan rute terjadi pada lintas Bogor/Depok dan Cikarang/Bekasi.
Baca juga: Sepekan Perubahan Rute KRL, Penumpang di Stasiun Manggarai Masih Bingung dan Pangling
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno melihat rencana tersebut perlu persiapan matang. Menurut dia, rencana ini harus didukung dengan perubahan layanan serta fasilitas yang menunjang.
"Kekhawatiran publik terkait menumpuknya penumpang di Stasiun Manggarai dapat diantisipasi dengan perubahan dari beragam infrastruktur di Stasiun Manggarai," ujar Djoko, dikutip keterangan dari resminya, Senin (6/6/2022).
Djoko mengatakan, ukuran bangunan stasiun itu 100 meter x100 meter. Tentunya, dengan adanya pengintegrasian akan terjadi kepadatan. Yang penting, kata dia, daya dukungnya memadai, baik di dalam stasiun maupun di luar stasiun.
"Saat ini Stasiun Manggarai dinilai masih mengantongi masalah dalam infrastruktur pelayanan ke konsumen," tutur Djoko.
Baca juga: Rute Alternatif KRL agar Tidak Terjebak Antrean di Stasiun Manggarai
Selain itu, Djoko menambahkan, Stasiun Manggarai juga masih memiliki beberapa permasalahan yang berpotensi menganggu fungsinya sebagai stasiun sentral. Permasalahan paling mendesak adalah akses menuju Stasiun Manggarai yang kurang memadai, yakni jalan sempit dan lingkungan sekitar yang padat, semrawut, dan tidak teratur.
Djoko juga melihat ruas Jalan Tambak dan Jalan Manggarai Utara adalah jalan sempit. Selain itu, terdapat beberapa titik penyempitan jalan yang menjadi penyebab kemacetan. Antara lain, terowongan lintas bawah Manggarai, area drop off depan stasiun, dan jembatan dekat pintu air.
Menurut Djoko, akses jalan dan kapasitas Stasiun Manggarai saat ini tidak jauh beda dengan di Stasiun Gambir. Selain itu, lahan parkir perlu untuk kendaraan bermotor dan tidak bermotor.
Baca juga: Sepekan Perubahan Rute KRL, Stasiun Manggarai Masih Dipadati Pengguna
Oleh sebab itu, apabila rencana ini benar terjadi, kata Djoko, pemerintah diharapkan menuntaskan problem tersebut lebih dahulu.
"Salah satunya memikirkan daya tampung dari Stasiun Manggarai," kata Djoko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.