Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Es Buah Pembunuh Preman di Cikarang Serahkan Diri Usai Sembunyi di Sejumlah Tempat

Kompas.com - 06/06/2022, 18:01 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang es buah berinisial MB yang diduga membunuh seorang pria berinisial N di Mekarmukti, Cikarang Utara, Bekasi, telah ditahan polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, MB ditangkap Subdit Resmob Polda Metro Jaya setelah menyerahkan diri ke Mapolsek Ilir Barat, Palembang, Sumatera Selatan.

"Tim gabungan dapat info tersangka menyerahkan diri di Mapolsek Ilir Barat, Polrestabes Palembang, kemudian tersangka MB dilakukan penangkapan," ujar Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Kabur ke Palembang, Pedagang Es Buah yang Bunuh Preman di Cikarang Diserahkan Keluarga ke Kantor Polisi

Menurut Zulpan, pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi setempat setelah bersembunyi di sejumlah lokasi di kampung halamannya di Palembang.

Penyidik pun langsung membawa MB ke Jakarta dan melakukan pemeriksaan terkait dugaan kasus pembunuhan yang telah dilakukannya.

Dari hasil pemeriksaan, kata Zulpan, pelaku nekat membunuh N, yang dikenal sebagai preman, dengan cara menikamnya menggunakan pisau karena kesal dan dendam terhadap korban.

"Motif pelaku dendam karena ditabrak dari belakang, kemudian tidak terima dengan perlakuan tersebut," kata Zulpan.

Baca juga: Tewasnya Preman di Tangan Pedagang Es Buah di Cikarang yang Kesal Gerobaknya Ditabrak

Kini, MB sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Metro Jaya. Dia dijerat Pasal 338 dan atau Pasal 351 ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

"Dengan ancaman pidana kurungan paling lama 15 tahun penjara," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pembunuhan pria berinisial N terjadi pada 24 Mei 2022 sekitar pukul 17.30 WIB.

Kapolsek Cikarang Utara Kompol Mustakim menuturkan, N tewas akibat ditusuk oleh penjual es buah di dekat lokasi kejadian.

Kejadian pembunuhan itu bermula ketika korban dan temannya melintas menggunakan dua sepeda motor di sekitar lokasi.

Baca juga: Polisi Sebut Penganiaya Putra Anggota DPR Ngebut di Bahu Jalan Tol hingga Serempet Mobil Korban

Korban yang diduga dalam keadaan mabuk tak sengaja menabrak gerobak dagangan pelaku dan terjatuh di dekat gerobak milik pelaku.

"Pelaku sempat ditabrak dulu oleh korban, kemudian terjadi cekcok mulut yang berujung perkelahian," ungkap Mustakim.

Kesal gerobak dagangan miliknya ditabrak, pelaku kemudian mengeluarkan senjata tajam yang ia simpan di gerobak dagangannya.

Melihat pelaku memegang senjata tajam, korban berupaya kabur meninggalkan motornya dengan langsung menumpangi motor temannya.

Baca juga: Pengelola Tempat Private Party di Depok Merasa Tertipu: Mereka Sewa untuk Acara Ulang Tahun, Harga Pelajar...

"Lanjut mungkin dia (korban) lari ya, karena dia boncengan berdua. Pas lari ke motor temannya dari belakang, sempat turun, naik lagi ke motor, ditusuklah dari belakang oleh pelaku," tambah dia.

N yang sempat dibawa ke klinik, kemudian dirujuk ke rumah sakit. Namun, nyawa N tak dapat diselamatkan lantaran kehilangan banyak darah ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Korban sempat dibawa ke klinik, lalu ke RS, pas sampai sana baru meninggal. Bukan meninggal di TKP. Pelaku masih dalam pengajaran," pungkas Mustakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com