JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang es buah berinisial MB yang diduga membunuh seorang pria berinisial N di Desa Mekarmukti, Cikarang Utara, Bekasi, menyerahkan diri karena merasa bersalah.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan ketika mengungkapkan alasan pelaku menyerahkan diri ke Mapolsek Ilir Barat, Palembang, Sumatera Selatan.
"Adapun alasan tersangka menyerahkan diri ke Polsek Ilir Barat karena merasa bersalah telah menghabisi nyawa seseorang," ujar Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/6/2022).
Menurut Zulpan, pelaku sebelumnya langsung kabur dan bersembunyi di kampung halamannya di wilayah Palembang usai membunuh korban.
Petugas kepolisian yang menyelidiki kasus tersebut sempat mencari pelaku di wilayah Bekasi dan Palembang. Namun, pencarian tersebut belum membuahkan hasil.
Sampai akhirnya, MB menyerahkan diri ke Mapolsek Ilir Barat dan diserahkan ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Pedagang Es Buah Pembunuh Preman di Cikarang Serahkan Diri Usai Sembunyi di Sejumlah Tempat
Kini, kata Zulpan, MB sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Metro Jaya. Dia dijerat Pasal 338 dan atau Pasal 351 ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
"Ancaman pidana kurungan paling lama 15 tahun penjara," kata Zulpan.
Adapun motif pelaku membunuh korban lantaran kesal terhadap korban, yang berkendara dalam mobil mabuk, menabrak gerobak dagangannya.
Diberitakan sebelumnya, pembunuhan pria berinisial N yang dikenal sebagai preman terjadi pada 24 Mei 2022 sekitar pukul 17.30 WIB.
Baca juga: Tewasnya Preman di Tangan Pedagang Es Buah di Cikarang yang Kesal Gerobaknya Ditabrak
Kapolsek Cikarang Utara Kompol Mustakim menuturkan, N tewas akibat ditusuk oleh penjual es buah di dekat lokasi kejadian.
Kejadian itu bermula ketika korban dan temannya melintas menggunakan dua sepeda motor di sekitar lokasi.
Korban yang diduga dalam keadaan mabuk tak sengaja menabrak gerobak dagangan pelaku dan terjatuh di dekat gerobak milik pelaku.
"Pelaku sempat ditabrak dulu oleh korban, kemudian terjadi cekcok mulut yang berujung perkelahian," ungkap Mustakim.
Kesal gerobak dagangan miliknya ditabrak, pelaku kemudian mengeluarkan senjata tajam yang ia simpan di gerobak dagangannya.
Melihat pelaku memegang senjata tajam, korban berupaya kabur meninggalkan motornya dengan langsung menumpangi motor temannya.
"Lanjut mungkin dia (korban) lari ya, karena dia boncengan berdua. Pas lari ke motor temannya dari belakang, sempat turun, naik lagi ke motor, ditusuklah dari belakang oleh pelaku," tambah Mustakim.
N yang sempat dibawa ke klinik, kemudian dirujuk ke rumah sakit. Namun, nyawa N tak dapat diselamatkan lantaran kehilangan banyak darah ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Korban sempat dibawa ke klinik, lalu ke RS, pas sampai sana baru meninggal. Bukan meninggal di TKP. Pelaku masih dalam pengajaran," pungkas Mustakim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.