Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Provinsi Jawa Barat Siapkan Bantuan Rp 2 Juta bagi Calon Siswa Tidak Mampu untuk ke Sekolah Swasta

Kompas.com - 07/06/2022, 17:34 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyiapkan bantuan senilai Rp 2 juta untuk calon siswa yang kurang mampu dalam penerimaan peserta didik baru tahun (PPDB) tahun 2022 ke sekolah swasta.

Bantuan itu juga berlaku bagi calon peserta didik yang hanya mendaftar melalui jalur afirmasi dan tidak mendaftar di jalur zonasi.

Kepala Cabang Wilayah III Disdik Provinsi Jawa Barat, Asep Sudarsono mengatakan, siswa tidak mampu diarahkan untuk mendaftar sekolah melalui Afirmasi Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM).

Baca juga: Dindik Kota Tangerang akan Bantu Siswa Tak Mampu Masuk Sekolah Swasta Jika Tak Diterima Negeri

"Yang merasa tidak mampu, bisa daftar ke SMA/SMK Negeri melalui jalur KETM. Jika dia tidak diterima di sekolah negeri, bisa sekolah di swasta dan mendapatkan bantuan Rp 2 juta dari Pemprov Jabar," kata Asep Sudarsono, Selasa (7/6/2022).

Asep menjelaskan, bantuan tersebut sebagai bentuk perhatian dari Pemprov Jabar untuk membebaskan biaya masuk sekolah bagi siswa yang tidak mampu ketika masuk ke sekolah swasta.

Adapun bantuan tersebut akan diberikan langsung kepada pihak sekolah swasta, apabila memang calon siswa tidak diterima masuk di sekolah negeri dan masuk dalam kategori KETM.

"Jadi bukan ke siswanya, jadi ke sekolah swastanya. Khawatir kalau dikasih ke siswanya, siswa malah enggak daftar ke sekolah swasta," tutur dia.

"Kenapa harus daftar dulu di sekolah negeri, agar terhitung berapa jumlah banyaknya siswa," lanjut dia.

Baca juga: Cerita Orangtua Jalani Tahap Pra-pendaftaran PPDB agar Anak Bisa Sekolah di Jakarta

Nantinya, setelah mengetahui berapa siswa yang mendaftar melalui jalur KETM, Pemprov Jabar akan menghitung dan menyiapkan anggaran untuk siswa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com