Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecat M Taufik, Gerindra Dinilai Akan Kehilangan Suara di Jakarta

Kompas.com - 08/06/2022, 11:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta Ujang Komarudin menilai Partai Gerindra akan rugi karena memecat M Taufik dari keanggotaan partai.

Hengkangnya M Taufik yang sudah memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta selama 12 tahun diprediksi akan mempengaruhi suara Gerindra di ibu kota.

"Besar kecil Partai Gerindra akan rugi. Karena paling tidak pendukung M Taufik di DKI akan pindah suaranya ke partai lain," kata Ujang kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: M Taufik: Prabowo Kalah Pilpres di 21 Provinsi, Masa Saya Doang yang Dipecat?

Di bawah kepemimpinan Taufik, raihan suara dan kursi Gerindra di DPRD DKI Jakarta memang terus meroket.

Awalnya Gerindra hanya meraih 6 kursi DPRD DKI pada 2009, namun meningkat jadi 16 kursi di 2014 dan meningkat lagi menjadi 19 kursi pada 2019.

Tak hanya itu, Gerindra di bawah kepemimpinan Taufik juga berhasil memenangkan duet Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI 2012, serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017. 

Selain akan kehilangan banyak suara, Ujang juga memprediksi Gerindra akan kehilangan satu kursi di DPRD DKI. 

Sebab, sejak 2009, Taufik selalu terpilih tiap kali pemilihan anggota DPRD DKI.

"Oleh karena itu, kalau M Taufik pindah partai, satu kursi yang sudah hampir pasti diraih M Taufik pada pada pemilihan anggota DPRD mendatang akan pindah ke partai lain," tutur Ujang.

Baca juga: Ikut Besarkan Gerindra di Jakarta, Kesetiaan M Taufik yang Dipertanyakan Berujung Pemecatan

Ujang menambahkan, Ahmad Riza Patria yang saat ini menjabat Ketua DPD Gerindra DKI belum bisa menggantikan peran M Taufik.

Sebab, pria yang akrab disapa Ariza itu merupakan orang baru di kancah perpolitikan DKI Jakarta. 

Ia belum terbukti mampu menjadi magnet untuk menarik suara warga ibu kota. 

Terpilihnya Ariza sebagai Wakil Gubernur saat ini pun bukan berasal dari proses elektoral, melainkan penunjukan langsung oleh partai.

Ariza menjabat wagub menggantikan posisi yang ditinggalkan Sandiaga Uno. 

Sebelum ditunjuk sebagai wagub DKI, Ariza merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat V yang meliputi Kabupaten Bogor. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com