JAKARTA, KOMPAS.com - Malam menjelang dini hari, terlebih akhir pekan, menjadi waktu favorit para remaja di Ibu Kota untuk tawuran.
Jam-jam tersebut juga menjadi waktunya Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polda Metro Jaya melakukan patroli, tak terkecuali TP3 Polres Metro Jakarta Timur.
Malam itu, seperti biasanya, sebelum patroli, TP3 mengadakan apel di Mapolres Jakarta Timur.
Baca juga: Polisi Amankan Empat Remaja Hendak Tawuran, Puluhan Motor Ikut Diangkut ke Polres Metro Bekasi Kota
Kebetulan hari itu merupakan akhir pekan. Usai apel, pada dini harinya, Minggu (5/6/2022), TP3 melakukan patroli.
Tak lama berselang, laporan muncul menyebutkan ada tawuran antarpemuda di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramatjati.
Polisi telah mengidentifikasi kelompok mana yang melakukan tawuran tersebut.
Sebab, kedua kelompok memiliki akun Instagram dan tawuran itu sedang disiarkan secara langsung di platform tersebut.
Kepala Satuan Samapta Bhayangkara Polres Metro Jakarta Timur Komisaris (Pol) Khairuddin menyebutnya sebagai ajang eksis di media sosial.
Baca juga: Tawuran di Flyover Kampung Melayu untuk Konten Live IG, Polisi: Mereka Mau Menonjolkan Diri
"Mereka eksis untuk di Instagram. Intinya mereka mau menonjolkan dirinya supaya dilihat. Kedua, untuk kontennya mereka juga," ujar Khairuddin, Senin (6/6/2022).
Salah satu anggota TP3 yang ikut dalam patroli itu ialah Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Deka Kurniawan.
Deka menyebutkan, awalnya ada sekitar 20 remaja yang tawuran di samping apartemen kawasan Cawang Kompor itu.
Begitu TP3 datang, mereka kocar-kacir menaiki motor. Namun, ada pula yang sembunyi di semak-semak.
Polisi memberondong gas air mata pelaku tawuran yang sembunyi di semak-semak itu. Ada dua pelaku dan kebetulan keduanya yang membawa senjata tajam berupa celurit.
"Kami hajar (tembak gas air mata) beberapa kali, sehingga mereka keluar dan sajam masih mereka bawa," ujar Deka saat ditemui di ruang piket Sabhara Mapolres Jakarta Timur, Senin (6/6/2022).
Kedua pelaku itu, lanjut Deka, ada di semak-semak sekitar 15 hingga 20 menit sebelum menyerahkan diri.
"Kuat banget itu (bertahan dari gas air mata) selama 20 menit," ucap Deka.
Dari lokasi, TP3 menangkap delapan pemuda kemudian diserahkan ke Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur. Dua pelaku yang membawa sajam itu diproses hukum.
Selama tiga tahun di satuan Sabhara, Deka begitu akrab dengan dunia tawuran remaja. Sering ia menangkap pelaku, sering pula gagal.
"Lucunya kalau ada pelaku tawuran ketangkap itu wajah garang mereka hilang. Yang biasanya garang sudah enggak lagi," kata Deka.
Deka menyebutkan, wajah pelaku tawuran yang melas saat tertangkap, sudah menjadi pemandangan biasa.
"Seperti kapas kena embun. (Mereka) jadi lembek," ujar Deka.
Deka tidak terbebani pekerjaannya yang sering kucing-kucingan dengan pelaku tawuran. Ia justru sedih jika tawuran masih marak terjadi.
Baca juga: 2 Remaja Diproses Hukum karena Bawa Sajam, Polisi: Mereka Tawuran di 3 Tempat di Jaktim
"Sedihnya pas wilayah (Jakarta Timur) tidak aman, sering tawuran," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.