JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan berinisial I (22) yang ditemukan tewas di salah satu kamar apartemen kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, bukan merupakan warga setempat.
"Bukan warga kita, sampai saat ini belum ada laporan dari warga kita," ujar Lurah Cipulir Rahman Effendi saat dihubungi, Kamis (9/6/2022).
Menurut Rahman, korban merupakan warga pendatang yang belum diketahui sejak kapan menghuni kamar apartemen tersebut.
Berdasarkan kartu identitas yang ditemukan di kamar apartemen tersebut, korban tercatat sebagai warga Cirebon, Jawa Barat.
Rahman mengaku bahwa berada di lokasi saat polisi mengevakuasi jasad korban. Namun, ia tidak melihat langsung jasad korban.
Baca juga: Perempuan 22 Tahun Ditemukan Tewas di Kamar Apartemen Kawasan Kebayoran Lama
Berdasarkan informasi yang diterima Rahman, kondisi jasad korban saat ditemukan membengkak dan memiliki memar di sejumlah bagian tubuh.
"Saya ada di lokasi, tapi bukan karena (penemuan) itu. Ada urusan soal pengurusan RT dengan pengelola. Saya tidak tahu (penyebab tewasnya), tapi korban sudah biru-biru. Kalau biru dan bengkak itu berarti meninggal bukan baru, tapi sudah beberapa hari," ucap Rahman.
Untuk diketahui, jasad I itu ditemukan pada Rabu kemarin, sekitar pukul 14.21 WIB.
Penemuan itu berawal dari aduan salah satu penghuni apartemen yang mencium baru tidak sedap dari kamar korban. Ia pun melapor kepada petugas keamanan.
Saat petugas keamanan membuka pintu kamar, tampak korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di atas kasur.
Baca juga: Polisi Belum Pastikan Perempuan yang Tewas di Apartemen Kebayoran Lama Korban Pembunuhan
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto sebelumnya mengatakan, penyidik langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Meski demikian, belum ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Tidak bisa dideteksi (apakah ada tanda-tanda kekerasan). karena mayat kondisinya diperkirakan sudah beberapa hari meninggal dunia, sehingga perlu diotopsi," kata Budhi.
Budhi mengatakan, sejauh ini belum dapat dipastikan mengenai kapan korban meninggal dunia.
"Dari hasil otopsi akan ketahuan penyebab (kematian) dan kapan matinya," ucap Budhi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.