Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2022, 14:31 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau warganya untuk mendukung kegiatan Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah. Kegiatan ini digelar pada 20 hingga 25 Juni 2022.

"Perlu diketahui gerakan ini adalah rangkaian kegiatan peran pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan satu pekan secara bersama dan secara kolosal di seluruh DKI Jakarta," kata Anies, dikutip dari video yang diterima Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Gelar Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah, Pemprov DKI Aktifkan Kembali Bank Sampah hingga Pengomposan

Anies menjelaskan, kegiatan ini membutuhkan peran aktif masyarakat terkait pemilahan dan pengangkatan sampah terjadwal.

Melalui gerakan ini, fungsi bidang pengelolaan sampah di tingkat RW diaktifkan kembali. Dengan demikian, Diharapkan 2.743 RW di Jakarta terlibat dalam upaya pengurangan sampah.

"Pada pelaksanaannya diharapkan masyarakat turut mendukung melakukan pemilahan, melakukan pengangkutan yang semuanya terjadwal selama sepekan," ujarnya.

"Semoga gerakan PGJSS menjadikan kita lebih bertanggung jawab serta mampu menciptakan solusi dalam mengelola lingkungan menjadi lebih baik," ucap dia.

Baca juga: Dilarang Bakar Sampah di Jakarta, Sanksi Denda hingga Pidana Menanti

Adapun rangkaian kegiatan PGJSS 2022 di antaranya pengumpulan secara terjadwal sampah mudah terurai, sampah material daur ulang, sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) rumah tangga, dan kerja bakti massal.

Sampah mudah terurai akan disalurkan ke komposting komunal, ecoenzyme dan biokonversi maggot BSF.

Sedangkan sampah material daur ulang akan disalurkan ke bank sampah di setiap RW, dan sampah B3 rumah tangga akan disalurkan ke tempat penampungan sampah (TPS).

Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta, timbulan sampah harian Jakarta dari 2015 sampai 2020 mengalami peningkatan.

Pada 2015, timbulan sampah harian Jakarta sekitar 7.000 ton, lalu meningkat menjadi 8.300 ton pada 2020.

Baca juga: Semakin Buruknya Pengelolaan Sampah di Jakarta dan Mimpi Jadi Kota Zero Waste...

Dari 8.369 ton timbulan sampah yang dihasilkan, hanya 945 ton sampah yang berhasil dikurangi. Sementara 7.424 ton sisanya dibuang ke TPST Bantargebang.

Kondisi tersebut memunculkan masalah di Bantargebang sebagai tempat pengolahan akhir sampah.

Per tahun 2020, TPST Bantargebang lumpuh karena volume sampah di TPST Bantargebang sudah mencapai 22.387.370 meter kubik, atau melebihi kapasitas penampungan yang hanya sebesar 21.879.000 meter kubik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Resmikan Bentara Budaya 'Art Gallery', Heru Budi: Terus Jadi Wadah Seniman Berkarya

Resmikan Bentara Budaya "Art Gallery", Heru Budi: Terus Jadi Wadah Seniman Berkarya

Megapolitan
Kena Limpahan Air dari Toren yang Meledak, Rumah Lansia Selamat dari Kebakaran

Kena Limpahan Air dari Toren yang Meledak, Rumah Lansia Selamat dari Kebakaran

Megapolitan
Polisi Tangkap 7 Anggota Ormas yang Serang Pasar Kutabumi

Polisi Tangkap 7 Anggota Ormas yang Serang Pasar Kutabumi

Megapolitan
Cegah Korupsi, Pemprov DKI Disarankan Ganti KTP DKI ke DKJ dalam Bentuk Digital

Cegah Korupsi, Pemprov DKI Disarankan Ganti KTP DKI ke DKJ dalam Bentuk Digital

Megapolitan
Sistem Pencegahan Prostitusi Anak Dinilai Nihil, KPAI: Kita Masih seperti 'Pemadam Kebakaran'

Sistem Pencegahan Prostitusi Anak Dinilai Nihil, KPAI: Kita Masih seperti "Pemadam Kebakaran"

Megapolitan
Diduga Mencemarkan Nama Baik, Presenter Sonny Tulung Dilaporkan ke Polisi

Diduga Mencemarkan Nama Baik, Presenter Sonny Tulung Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Hampir Seminggu Menjabat, Pj Wali Kota Bekasi Belum Bisa Tempati Rumah Dinas

Hampir Seminggu Menjabat, Pj Wali Kota Bekasi Belum Bisa Tempati Rumah Dinas

Megapolitan
Kisah Tetangga Selamatkan Diri dari Kebakaran Rumah di Rawamangun, Dengar Teriakan 'Bau Bensin!'

Kisah Tetangga Selamatkan Diri dari Kebakaran Rumah di Rawamangun, Dengar Teriakan "Bau Bensin!"

Megapolitan
Pemkot Jakbar Bakal Sanksi Perusahaan yang Cerobongnya Tak Lulus Standar Baku Emisi

Pemkot Jakbar Bakal Sanksi Perusahaan yang Cerobongnya Tak Lulus Standar Baku Emisi

Megapolitan
Malam Kelam bagi Pasutri di Gambir, Ditusuk Adik Ipar tapi Tak Ada yang Menolong...

Malam Kelam bagi Pasutri di Gambir, Ditusuk Adik Ipar tapi Tak Ada yang Menolong...

Megapolitan
Polisi Pastikan Lansia di Cengkareng Tewas Bunuh Diri di Rumahnya

Polisi Pastikan Lansia di Cengkareng Tewas Bunuh Diri di Rumahnya

Megapolitan
KTP Warga DKI Jakarta Bakal Diubah Jadi DKJ, Pengamat: Tak Ada Urgensinya

KTP Warga DKI Jakarta Bakal Diubah Jadi DKJ, Pengamat: Tak Ada Urgensinya

Megapolitan
Nestapa Nenek Sarmini Kehilangan Rumah di Usia Senja, Diduga akibat Anak Sendiri

Nestapa Nenek Sarmini Kehilangan Rumah di Usia Senja, Diduga akibat Anak Sendiri

Megapolitan
Sore Mencekam di Pasar Kutabumi, Anggota Ormas Serang Pedagang dan Jarah Dagangan...

Sore Mencekam di Pasar Kutabumi, Anggota Ormas Serang Pedagang dan Jarah Dagangan...

Megapolitan
Muncikari Incar Remaja Putri ke Dalam Prostitusi 'Online', KPAI: Darurat RUU Pengasuhan Anak

Muncikari Incar Remaja Putri ke Dalam Prostitusi "Online", KPAI: Darurat RUU Pengasuhan Anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com