TANGERANG, KOMPAS.com - Kebakaran di pabrik milik PT Warna Prima Kimiatama di Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (9/6/2022), telah dipadamkan sejak pukul 14.00 WIB.
Pabrik itu diketahui terbakar sejak sekitar pukul 11.30 WIB.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir mengonfirmasi bahwa kebakaran sudah padam sejak pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Gudang Pabrik Tiner di Tangerang Kembali Terbakar, Perusahaan Diminta Evaluasi
Namun, tim pemadam kebakaran masih mendinginkan pabrik itu hingga Kamis sore.
"Padam sekitar jam 14.00 WIB siang," kata Munir pada awak media, Kamis.
"Itu (hingga Kamis sore) sudah mulai proses pendinginan agar tidak merambat ke tempat yang lain," sambung dia.
Secara terpisah, Kepala Polisi Resor Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Sarly Solly mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran yakni percikan api dari aki mobil.
Ia mengatakan, salah satu karyawan pabrik sempat mencoba memperbaiki aki mobil. Hal ini ia sampaikan berdasarakan keterangan saksi.
Baca juga: Karyawan Pabrik Tiner di Tangerang Diduga Lalai sehingga Sebabkan Kebakaran
"Akinya itu macet dan dicoba perbaiki sendiri oleh yang bukan mekanik," ujar Sarly, Kamis.
"Kemudian dicoba (memperbaiki), lalu jatuh dan di situ ada percikan api yang menimbulkan kebakaran," tutur dia.
Kendati demikian, Sarly memastikan, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran di gedung pabrik itu.
Sementara ini, ia belum mengetahui jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran tersebut.
"Yang jelas kita lakukan penyelidikan untuk lebih jelas penyebabnya apa. Dan kerugian segala macamnya akan kita koordinasikan dengan pihak perusahaan," tutur Sarly.
Baca juga: Dugaan Sementara, Percikan Api dari Aki Mobil Sebabkan Kebakaran Gudang Pabrik Tiner di Tangerang
Selain itu, Sarly juga menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Menurut dia, ketika terjadi ledakan, para karyawan langsung berhamburan keluar.
"Kebetulan terjadinya itu (pukul) 11.40 WIB dan itu keadaan istirahat, jadi tidak ada korban jiwa," ucap Sarly.