Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Haji Mangan, Tangan Kanan Ali Sadikin Gagas Jakarta Fair dan Tutup Usia Sebelum Pesta

Kompas.com - 10/06/2022, 05:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Fair Kemayoran 2022 telah resmi dibuka pada Kamis (9/6/2022) sore. Pesta tahunan ini disambut dengan antusias bagi masyarakat Jakarta. Baru hari pertama pelaksanaannya, sejumlah pengunjung berbondong-bondong datang ke pameran tahunan terbesar di Asia Tenggara itu.

Meski cuaca di kawasan JIExpo Kemayoran gerimis, para pengunjung tak gentar untuk tetap datang ke festival yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta. Jakarta Fair Kemayoran 2022 dibuka pukul 15.30-22.00 WIB pada hari biasa (weekday), sedangkan untuk akhir pekan (weekend) dibuka mulai 10.00-22.00 WIB.

Langgengnya pesta tahunan ini tak lepas dari gagasan Gubernur ke 7 DKI Jakarta Ali Sadikin yang kemudian dilimpahkan kepada Syamsudin Mangan yang lebih dikenal dengan nama Haji Mangan. Pada saat itu, Mangan baru saja menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jaya yang saat itu baru dibentuk pada Januari 1968.

Baca juga: Pekan Raya Jakarta, Jatuh Bangun Gagasan Ingatan Masa Kecil Ali Sadikin

Dalam buku biografi berjudul Bang Ali, Demi Jakarta 1966-1977 yang ditulis oleh Ramadhan K. H (1992), Ali Sadikin menceritakan secara detail peran besar Mangan dan Kadin Jaya dalam penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta. Terlebih, Ali sempat gagal membentuk wadah pekan raya di Jakarta pada 1967.

Pada 24 Juli 1967, Ali memanggil seluruh unsur pimpinan perusahaan swasta nasional, koperasi, serta perusahaan negara ke Taman Suropati No. 7. Pertemuan itu berhasil membetuk panitia Kadin. Akhir Oktober 1967 Kadin Jaya terbentuk dan mulai aktif awal 1968. Dari situlah gagasan penyelenggaran PRJ dilimpahkan kepada Kadin.

"Syamsudin Mangan segera berkiprah, dari sebuah padang rumput tak terawat di tanah lapang Merdeka, diubahnya sesuai pesan saya menjadi arena pekan raya berskala nasional," tutur Ali dalam biografinya.

Mengutip dari Berdasarkan Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Utara, sudinpusarjakut.jakarta.go.id, sebuah yayasan yang diberikan nama Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta dibentuk sebagai badan pengelola PRJ.

Sesuai Peratuan Daerah Nomor 8 Tahun 1968 tersebut, tugas yayasan ini bukan hanya menyelenggarakan PRJ saja tetapi juga sebagai penyelenggara Arena promosi dan Hiburan Jakarta (APHJ) yang dijadwalkan berlangsung sepanjang tahun.

Tutup Usia sebelum Pesta Dimulai

Gubernur ke 7 DKI Jakarta Ali Sadikin terkesan dengan kerja keras Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jaya Syamsudin Mangan mewujudkan pekan raya di Jakarta. Ali Sadikin saat itu berharap PRJ bisa menjadi agenda tahunan bertepatan dengan HUT Jakarta.

"Sayang, persis dua bulan sebelum penyelanggaraan PRJ pertama dibuka, Syamsudin Mangan mendadak tutup usia. Ia memang tak terlupakan," kenang Ali dalam biografinya.

Baca juga: Jejak Jakarta Fair Terlama hingga Dihadiri Presiden Paman Sam

Sjamsuddin Mangan tutup usia pada 13 April 1968. Nama sosok berjasa itu kemudian diabadikan sebagai sebuah plaza di PRJ. Tugas Sjamsuddin Mangan kemudian digantikan Usman Ismail. Pertama kalinya, PRJ berhasil digelar dan diikuti 160 peserta.

"Kepada tokoh yang berjasa ini, saya sebagai Gubernur bersama DPRD memberikan penghormatan, menetapkan beliau sebagai warga kehormatan Ibukota Jakarta," ujar Ali waktu itu.

Dibuka oleh Soeharto

PRJ digelar pertama kali di Kawasan Monas tanggal 5 Juni hingga 20 Juli tahun 1968 dan dibuka oleh Presiden Soeharto dengan melepas merpati pos. PRJ 1968 atau DF 68 berlangsung mulus dan boleh dikatakan sukses. Mega perhelatan ini mampu menyedot pengunjung tidak kurang dari 1,4 juta orang.

Acara yang digelar pun unik. Kala itu digelar pemilihan Ratu Waria. Yang ikut 160 lebih peserta dan boleh dikatakan cukup banyak kala itu. Adapun peserta PRJ saat itu terdiri dari pengusaha lokal dan asing, hingga pemerintah daerah dan lembaga resmi lainnya.

Baca juga: Saat Pekan Raya Jakarta Dihebohkan Lenggak-lenggok Para Waria...

Sejak saat itu, Ali pun mengukuhkan kelembagaannya dengan Peraturan Daerah sebulan setelah PRJ pertama digelar. Ali pun membentuk Yayasan Penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta sebagai badan penyelenggaraannya pada akhir 1968.

"Karena dengan panitia saja, tidak mungkin kami dapat mengelola dengan baik pekan raya yang cukup besar itu," tutur Ali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com