Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2022, 19:57 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot) Tangsel mulai mengeruk tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal yang berada di Situ Rawa Badak dekat SMAN 4 Tangsel.

Namun, pengerukan drainase oleh Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel mengalami sedikit kendala karena begitu banyak sampah.

"Ya memang (sampahnya terlalu banyak), bagaimana air bisa lancar sampahnya seperti ini, sampah batu," ujar Pengawas Bidang Drainase DSDABMBK Kota Tangsel Nisad saat ditemui di lokasi, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Pemkot Tangsel Mulai Keruk Sampah yang Sumbat Drainase dan Sebabkan Banjir di SMAN 4

Pengerukan itu dilakukan mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB dengan menggunakan alat besar jenis ekskavator.

Diketahui, TPS ilegal itu berada di lahan milik swasta. Tepatnya di dekat SMAN 4 Tangsel.

Diduga, penimbunan sampah yang ada di TPS ilegal menjadi penyebab banjir SMAN 4 Tangsel. Hingga hari ini, banjir yang ada di halaman sekolah tersebut masih belum surut.

"Hari ini giat pengerukan untuk memperlancar saluran air. Saya dapat info dari kasi saya bahwa di sekolah (SMAN 4) terjadi banjir. Jadi saya diharuskan untuk bikin saluran air agar memperlancar supaya tidak terjadi banjir di sekolah," ujar Pengawas Bidang Drainase DSDABMBK Kota Tangsel Nisad saat ditemui di lokasi, Jumat.

Baca juga: Pemkot Tangsel Belum Dapat Tangani TPS Ilegal yang Diduga Sebabkan Banjir di SMAN 4

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) terjun langsung ke lokasi banjir yang terjadi di SMAN 4 Tangsel, Jalan WR Supratman, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Banten.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Tangsel, Robby Cahyadi mengatakan, untuk penanganan sementara, Pemkot akan menormalisasi aliran air ke Danau Situ Rawa Badak.

"Sementara itu untuk penanganan supaya ini tidak tergenang di SMA-nya penanganan sementara yang kami lakukan akan menormalisasi aliran kalinya," ujar Robby di lokasi, Selasa.

Ia menuturkan, lahan pembuangan yang menjadi sumber tersumbatnya saluran air merupakan milik pihak swasta.

Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak swasta tersebut untuk melakukan penanganan lanjut.

Baca juga: Dinas LH Tangsel Sebut Tumpukan Sampah di TPS Ilegal Jadi Penyebab Banjir di SMAN 4

"Tanahnya ini punya swasta. Mereka sendiri pada saat ini untuk informasi awal mereka (akan) pagar supaya tidak ada lagi penimbunan liar oleh oknum-oknum tertentu," kata Robby.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Megapolitan
Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Megapolitan
Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Megapolitan
Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Megapolitan
Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Megapolitan
Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Megapolitan
Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Megapolitan
Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Megapolitan
Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat 'Statement', Jangan Bikin Gaduh

Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat "Statement", Jangan Bikin Gaduh

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Ingatkan Heru Budi untuk Netral pada Pemilu 2024

Ketua DPRD DKI Ingatkan Heru Budi untuk Netral pada Pemilu 2024

Megapolitan
Gibran Mengaku Sudah Siap Ikuti Debat Cawapres

Gibran Mengaku Sudah Siap Ikuti Debat Cawapres

Megapolitan
Kampanye Dimulai, TPD DKI Paparkan Sepak Terjang Ganjar-Mahfud ke Warga

Kampanye Dimulai, TPD DKI Paparkan Sepak Terjang Ganjar-Mahfud ke Warga

Megapolitan
Bantah Kampanye di CFD Jakarta meski Bagikan Susu, Gibran: Tak Ada Ajakan 'Nyoblos' dan APK

Bantah Kampanye di CFD Jakarta meski Bagikan Susu, Gibran: Tak Ada Ajakan "Nyoblos" dan APK

Megapolitan
Alasan Gibran Bagi-bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Massanya Paling Banyak

Alasan Gibran Bagi-bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Massanya Paling Banyak

Megapolitan
Kuasa Hukum Pastikan SYL Pernah Komunikasi dengan Firli Bahuri Saat Terjerat Kasus Korupsi

Kuasa Hukum Pastikan SYL Pernah Komunikasi dengan Firli Bahuri Saat Terjerat Kasus Korupsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com